Ditunjuk Jadi 'Istri' Gubernur Banten, Airin Rachmi Diani: Saya Senang

Wali kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany bermain lenong.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA –  Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengaku senang sekaligus deg-degan saat mengetahui dirinya dipilih untuk menjadi istri dari Wahidin Halim yang merupakan Gubernur Banten, Minggu, 18 November 2018.

Golkar Melejit di Pileg 2024, Airin Soroti Peran Besar Kader Perempuan

Tapi pinangan itu bukan dalam kisah nyata. Itu untuk memenuhi perannya sebagai Farida dalam Festival Lenong Betawi yang diselenggarakan di Lapangan Pondok Aren, Tangerang Selatan. "Senang kok, tapi deg-degan juga harus adu akting sama pak gubernur. Cuma, saya siap saja," katanya.

Tak hanya dengan Wahidin Halim, istri dari Tubagus Chaeri Wardana atau Wawan ini, juga beradu peran dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Rustam yang memiliki peran antagonis. Serta, sejumlah pejabat lainnya di wilayah Tangerang dan artis lenong seperti, H. Bolot, Narji, dan Azis Gagap.

Hasil Sementara Caleg DPR RI Banten, Airin Kalahkan Rano Karno hingga Hary Tanoesoedibjo

"Saya juga harus adu peran sama artis senior, ini juga buat sedikit kikuk. Tapi mudah-mudahan lancar dan bisa menghibur masyarakat Tangerang," ujarnya.

Dalam naskah Lenong Betawi berjudul Jawara di Tanah Tersingkir tersebut, Airin dipasangkan dengan H. Sukur (Wahidin Halim). Dengan durasi kurang lebih 20 menit tersebut, Lenong Betawi ini menceritakan adanya penculikan Fatimah (Haskia, Mahasiswa) oleh gerombolan si Jabrik, jawara suruhan tuan tanah jahat yang diperankan Letkol Inf Faisol Izuddin Karimi, Dandim 0506/Tangerang .

Pasangan Ganjar-Mahfud Menang di TPS Ketua TKD Banten

Penculikan itu dilakukan karena H. Sukur tidak mau menjual tanahnya kepada tuan tanah jahat. Karena H. Sukur menolak, maka Fatimah diculik, sebagai jaminan tanahnya.

Peristiwa penculikan itu dengan cepat tersebar luas. Sehingga, banyak jawara dari lain kampung yang berkumpul ingin membantu H. Sukur membebaskan Fatimah. Hingga, terjadilah perkelahian antara gerombolan Jabrik dengan kelompok jawara, sampai akhirnya Fatimah bisa diselamatkan.

"Lenong ini juga sebagai bagian dari strategi komunikasi Pemerintah dalam menjalin komunikasi budaya, karena lebih lentur," tutur Airin.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel Judianto mengatakan, acara ini digelar sebagai sebuah diplomasi budaya. Itu sebabnya para pemimpin daerah dipilih untuk ikut memeriahkan Festival Lenong Betawi dengan tujuan untuk menumbuhkan komunikasi yang baik.

"Makanya kita undang dari DKI. Kita berharap dengan komunikasi yang baik, masalah yang ada di Tangsel bisa selesai dengan kearifan budaya, jangan sampai seperti di Bekasi. Artinya, kegiatan ini sebagai diplomasi kebudayaan," katanya.

Dalam lenong tersebut, para pemain mengenakan pakaian khas Betawi seperti, peci dan sarung yang dikalungkan untuk pemain pria. Sedangkan Airin mengenakan baju biru bermotif batik dan kerudung warna kuning.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya