- VIVA/Gadis
VIVA – Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Indra Jafar mengaku pihaknya masih menyelidiki soal luka jeratan di leher pemandu karaoke Ciktuti Iin Puspita, yang tewas dibunuh beberapa hari lalu. Dengan temuan luka itu, diduga tak hanya hantaman palu ke bagian kepala yang membuat Iin meregang nyawa.
Namun, untuk memastikannya, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan dokter. "Memang ada tali yang menjerat di leher, nah itu sedang kami dalami juga, apakah dia sebagai penyebab, apakah korban dicekik lehernya dengan tali. Nanti ahli akan simpulkan itu," ujar Indra saat dikonfirmasi wartawan, Kamis 22 November 2018.
Polisi juga masih menunggu hasil pemeriksaan dokter untuk mengungkap waktu tepatnya Iin dibunuh. Untuk sementara, Iin diduga dibunuh pada Minggu, 18 November 2018. Jasadnya baru diketahui Selasa, 20 November 2018.
"Sementara masih pengakuan sekitar dua harian lah. Nanti kami tunggu dulu hasil lab, saya tidak bisa buru-buru. Nanti dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, ahli-ahli, keterangan tersangka kami cocokkan," kata Indra.
Status Yustian (24) dan NR (17) yang diduga sebagai pelaku pembunuhan itu, sudah menjadi tersangka. Keduanya diciduk saat melarikan diri ke Jambi oleh petugas dari Polres Merangin. Mereka lantas diterbangkan dari Jambi ke Jakarta lalu dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan hari ini.
Hingga kini, pihaknya masih melakukan pendalaman untuk mengetahui apakah pembunuhan itu berencana atau tidak. Berdasarkan keterangan kedua tersangka, palu yang dipakai menghabisi nyawa Iin ada di kamar indekos korban. Namun, polisi tak langsung percaya dengan pengakuan pelaku.
"Kita tidak tahu apakah alat-alat yang ada di situ, tentunya kami akan analisa lebih jauh berdasarkan keterangan-keterangan beberapa saksi-saksi tersangka. Ini belum bisa kami simpulkan soalnya," ujar Indra. (ren)
Polisi Ungkap Motif Pelaku Pembunuhan Kakek di Garut
Dua pelaku meenganiaya kakek tersebut dengan sadis hingga tewas.
