PDIP Surati DPRD DKI Tanyakan Potensi Bencana ke Gubernur Anies

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan menyurati fraksi partainya di DPRD DKI Jakarta. Surat itu untuk meminta penjelasan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal kesiapan Pemprov DKI soal potensi bencana di DKI.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

"Kami sudah berkirim surat ke seluruh jajaran DPRD DKI untuk meminta pemerintahan gubernur DKI melakukan pengecekan apakah gedung-gedung itu sudah pertimbangkan faktor-faktor bencana," kata Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis 13 Desember 2018.

Menurut dia, PDIP melalui salah satu organnya yang khusus menangani bencana, Relawan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna), ingin persoalan bencana menjadi peringatan dini bagi masyarakat. Mengingat, di beberapa daerah sudah terjadi bencana seperti longsor, hingga gempa bumi seperti yang terjadi di Palu dan Donggala serta Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan

Sementara itu, di Jakarta, antisipasi bencana, menurutnya, juga penting. Meski di Ibu Kota Jakarta yang banyak adalah gedung-gedung tinggi.

Di Jakarta, kata dia, potensi terjadi bencana juga bukan tak ada. Faktor alam seperti banjir, masih menjadi kerawanan utama yang bisa mengancam ibu kota ini.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

"Kita lihat Jakarta misalnya, kenaikan suhu di Jakarta itu sudah di atas rata-rata. Kemudian ancaman banjir dari laut itu juga sangat potensial," ujar Hasto.

Melalui Baguna ini, PDIP berharap nantinya bisa berperan aktif dalam penanggulangan bencana. Hasto menambahkan, partai politik yang memiliki relawan bencana hanya PDIP.

Untuk antisipasi dini, pihaknya juga akan menerbitkan buku agar masyarakat bisa memahami bencana, dan mempersiapkan diri kalau sewaktu-waktu menimpa.

"Kami ingin menerbitkan dengan workshop, ini buku manual untuk disosialisasikan ke anak-anak kita, SD, SMP, SMA. Bagi kami supaya pemahaman kita tinggal di kawasan bencana itu menguat, untuk betul-betul kita mampu mempersiapkan dengan baik," tutur Hasto. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya