Keseharian Pengeroyok Anggota TNI di Cibubur

Lokasi keseharian penyaniaya anggota TNI beraktivitas
Sumber :
  • VIVA / Bunga Limita

VIVA – Polda Metro Jaya, telah menangkap sepasang suami istri yang diduga mengeroyok dua anggota TNI di kawasan  Cibubur, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. Buntut peristiwa itu, sekelompok massa akhirnya merusak dan membakar Mapolsek Ciracas, untuk mencari para pelaku.

Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika

Dari penelusuran VIVA di lokasi kejadian yang berada di parkiran pertokoan Arundina, Cibubur, Jakarta Timur, ternyata pelaku dengan identitas Iwan Hutapea dan Suci Ramdani,
dikenal baik oleh warga sekitar lokasi.

Diketahui, selain menangkap Iwan dan Suci, polisi juga meringkus Agus Priyantara, HP alias E, dan Depi. Seorang saksi yang tidak menyebutkan namanya ini mengakui, kelimanya terkena apes karena menganiaya anggota TNI.

Siswa SMKN di Nias Selatan Tewas Diduga Aniaya, Kepala Sekolah Jadi Tersangka

"Ini mah, kalau kata saya, murni kriminalisme, apes saja mereka berhubungannya dengan TNI dan polisi," ujar saksi yang biasa di panggil Bude di lokasi, Jumat 14 Desember 2018.

Bude yang mengaku biasa berinteraksi dengan kelima pelaku itu, juga menceritakan keseharian mereka.

Pengakuan Mengejutkan Wanita yang Bunuh Keponakan Lalu Disembunyikan di Tempat Dupa

"Si HP (inisial pelaku) mah baik banget, kalau berantem enggak pernah ikut-ikutan. Dia sempat kuliah, tetapi putus. Akhirnya, bantu orangtuanya aja ngojek anak sekolah," kata dia.

Sementara Depi, lanjut dia, tidak pernah macam-macam. Bahkan, dia mengaku sempat dibantu oleh pelaku untuk mencarikan jodoh untuk anaknya.

"Si Depi, juga sebenarnya baik. Dia istrinya tiga katanya," lanjutnya sambil tertawa. 

Bude melanjutkan, sikap Agus, Iwan, dan Suci juga dianggapnya baik.

"Kalau si Agus, ya begitu lah. Kadang, main ambil jajanan orang sembarangan aja. Istrinya, padahal kerja bantu-bantu kayak nyapu di salon. Kalau si Iwan, dulu dia pernah cerita, katanya pernah kuliah kelautan setahun, cuma putus," lanjut dia.

Sementara itu, lanjut Bude, Suci, ia pernah jualan kopi. "Cuma berhenti, karena ada Satpol PP dan modalnya habis, karena diutangi preman terus katanya," kata dia. (asp)

Laporan: Bunga Limita

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya