Leonardo DiCaprio Soroti Bantar Gebang, Anies: Itu Fakta dari Dulu

Truk menurunkan sampah di TPST Bantargebang, Bekasi, Senin, 22 Oktober 2018.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dani (Bekasi)

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan, sampah dari Jakarta yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, bukan hal yang baru terjadi.

Hal itu dikemukakan Anies merespons komentar dari aktor internasional Leonardo DiCaprio yang menyoroti kawasan Bantar Gebang. 

Anies merasa heran, saat publik figur asing menyoroti baru ramai diperbincangkan, sedangkan faktanya tumpukan sampah di Bantar Gebang sudah terjadi sejak lama. 

"Menurut saya aneh kalau ada orang asing yang ngomong baru ramai. Padahal itu fakta yang dari dulu kita tahu, sebelum jadi gubernur tumpukan itu sudah ada," ujar Anies di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat, 22 Maret 2019. 

Menurut Anies, sampah yang masuk ke Bantar Gebang bukan hal baru. Pembuangan sampah ke lokasi itu sudah terjadi bertahun-tahun. "Memang iya menumpuk. Itu semua barang yang masuk semua orang tahu. Jadi dia tidak menemukan barang yang baru. Itu barang yang kita semua tahu, sudah terjadi bertahun-tahun," ujar Anies.

Untuk pengolahan sampah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah membuat Intermediate Treatkent Facility di Sunter, Jakarta Utara. Lokasi itu dapat menampung 2,2 ribu ton sampah dan mengelolanya menjadi listrik.

"Yang kita lakukan sekarang adalah membangun ITF. Sudah dibangun satu nih, masih dalam proses. Habis itu kita buat lagi tiga sampai empat lagi, setelah itu kita bangun sampah menjadi energi," ujar Anies.

Sebelumnya, Leonardo DiCaprio, aktor yang dikenal peduli lingkungan hidup, dalam akun Instagramnya, leonardodicaprio, mengunggah ulang unggahan dari akun @everydayclimatechange yang menyoroti gunungan sampah di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Ratusan Pendekar Diterjunkan Mulai Malam Takbiran di Purwakarta Atasi Hal Ini

"Beberapa laki-laki dari desa Cikiwul mencari ikan di perairan berlumpur yang sangat tercemar, karena resapan dari zona pembuangan terbesar Bantar Gebang," tulisnya.

Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang menerima sampah dari sekitar 15 juta orang yang tinggal di Jakarta. Para pemulung membutuhkan sampah untuk menyambung hidup mereka dan masyarakat Indonesia membutuhkan para pemulung untuk mendaur ulang semua bahan yang memungkinkan, atau semuanya akan dibuang begitu saja.

Pemda Jakarta dan Sekitarnya Dianggap Tak Serius Tangani Pengolahan Sampah

Dalam keterangan foto itu juga disebutkan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua sebagai pengguna plastik di dunia setelah negara China, dan menghasilkan 187,2 juta ton limbah plastik setiap tahunnya.

"Indonesia adalah peringkat kedua pengguna plastik terbesar di dunia di belakang China dengan laporan menghasilkan 187,2 juta ton limbah plastik setiap tahun di mana lebih dari 1 juta tonnya dibuang ke lautan," tulisnya. (hty)
 

Pemulung Jadi Ujung Tombak Pengumpulan Sampah, IPI: Banyak yang Belum Mengapresiasi Mereka


 

(Ilustrasi) Truk sampah

Petugas Kebersihan di Tangerang Angkut 3 Ribu Ton Sampah per Hari Selama Idul Fitri

Jumlah volume sampah tersebut mengalami peningkatan.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024