Tertipu Bisnis Money Changer, Puluhan Orang Lapor ke Polda

Ilustrasi penipuan
Sumber :
  • India Today

VIVA – Puluhan orang membuat laporan ke Polda Metro Jaya karena jadi korban dugaan penipuan penukaran mata uang asing atau money changer Keraton Valutama. Laporan bernomor LP/2027/IV/2019/PMJ/Dit.Reskrimum, tersebut tertanggal 2 April 2019.

Areum Eks T-ARA Akhirnya Putus dengan Pacarnya Usai Menimbulkan Kontroversi

Puluhan korban itu pada Senin 8 April 2019 kembali menyambangi Polda Metro Jaya guna menanyakan kejelasan laporan mereka. Hal itu diutarakan salah satu korban bernama Ardy. 

"Kami ingin agar laporan kami sesegera mungkin ditindaklanjuti," kata Ardy di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Senin 8 April 2019.

Ahli Nuklir UGM Jadi DPO Kasus Penggelapan Rp 9,2 Miliar, Begini Kronologinya

Ardy mengaku khawatir lantaran laporan terdahulu di Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya mengendap begitu saja tanpa ada tindak lanjut polisi. Alhasil, para korban kembali menanyakan kejelasan pada polisi. 

"Dilaporkan ke Polres Jakarta Pusat pada 30 Maret 2019, sempat dijanjikan akan dipanggil untuk di-BAP pada 5 April namun tidak jadi. Alasannya mereka sedang pindahan ke Kemayoran," ujarnya. 

Syarat Iran Tak Jadi Serang Israel, Kisah Penyamaran Intel Kopassus hingga Sopir Bus Positif Narkoba

Korban lainnya bernama Indriyani mengatakan, permasalahan berawal dari transaksi penukaran mata uang asing di toko yang berlokasi di Mall Ambassador, Kuningan, Jakarta Selatan itu. Pelaku meminta uang diserahkan terlebih dahulu jika ingin melakukan penukaran uang. 

"Alasannya dia bilang 'Kalau mau tukar ya harus ada uangnya dahulu'. Saya ikuti. Itu peristiwa terjadi sekitar 25 Maret tukar uang dan 27-28 Maret 2019 akan dikasih uang," kata Indriyani.

Indriyani mengaku sempat berkomunikasi dengan terlapor bernama Randhy lewat WhatsApp menanyakan uang yang ditukar. Terlapor menjawab uang hasil penukaran tengah dikumpulkan.

Setelahnya, korban tak lagi bisa menghubungi terlapor hingga akhirnya berinisiatif mendatangi toko itu kembali. Namun nihil yang didapat di sana. 

"Ketika saya datang ke situ ternyata sudah banyak orang lainnya yang mencari kejelasan atas uang yang juga mereka tukar. Menurut pemilik toko di sekitar lokasi, terlapor masih ada ketika siang, namun sorenya tak ada dan tokonya tutup," ucapnya. 

Para korban sempat memburu terlapor ke rumahnya dan bertemu dengan nenek terlapor. Tapi, hasil yang didapat nuga nihil bahkan pihak keluarga mengaku tak tahu soal bisnis money changer itu. 

Lebih lanjut dia menyebut sejauh ini sudah 66 orang yang mengaku jadi korban. Total Rp20 miliar uang digondol terlapor.

"Ada yang sampai Rp1,1 miliar dan dia sampai dipikir menipu sama bosnya karena yang ditukar itu uang perusahaan. Lalu ada Ibu WY yang tukar dolar Singapura senilai Rp80 juta yang rencananya untuk berobat penyakit jantung," kata dia lagi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya