- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Sejumlah baliho atau spanduk kampanye calon anggota legislatif atau caleg di Kota Depok menjadi sasaran aksi vandalisme orang tak dikenal. Alat peraga kampanye itu dicoret-coreti gambar porno yang menyerupai alat vital laki-laki.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA, baliho-baliho atau spanduk-spanduk objek aksi vandal itu terlihat di beberapa lokasi di Kota Depok. Gambar yang digoreskan oleh pelakunya pun rata-rata serupa, yakni berbentuk alat reproduksi pria.
Badan Pengawas Pemilu Kota Depok pun mengonfirmasi temuan pemandangan seperti itu, meski sejauh ini belum ada satu pun yang melapor dirugikan. Pada dasarnya, menurut Bawaslu, alat peraga kampanye itu menjadi tanggung jawab peserta pemilu. Namun tetap terbuka kesempatan bagi mereka yang dirugikan untuk melapor atau mengadukan masalah itu kepada aparat penegak hukum.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Bawaslu Kota Depok, Dede Selamet, menyarankan bahwa jika baliho-baliho atau spanduk-spanduk itu dianggap tak layak ditampilkan di muka umum, sebaiknya segera dicopot dan diganti dengan yang lebih layak.
Bawaslu, katanya, sudah menelusuri kasus-kasus serupa itu dan ditemukan sedikitnya tiga-empat empat baliho atau spanduk yang menjadi korban aksi vandal. Namun bisa saja akan ditemukan di tempat lain, terutama karena pelakunya belum diketahui dan masih berkeliaran.
Caleg partai pro-Jokowi
Pemandangan baliho-baliho atau spanduk-spanduk tercoret-coret gambar porno itu ditemukan di sedikitnya tiga lokasi, yakni di Jalan Juanda, Jalan Raya Bogor, dan beberapa lokasi di Kecamatan Cilodong.
Berdasarkan temuan di beberapa lokasi itu saja, baliho-baliho atau spanduk-spanduk tercoret-coret ialah alat peraga yang menampilkan foto caleg partai-partai pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Di antaranya, Partai Golkar, Partai Hanura, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), PDIP, dan PKB.
Alat peraga-alat peraga kampanye itu rata-rata ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, tempat dilalui banyak orang, bercampur dengan baliho atau spanduk caleg partai kubu pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tetapi yang teramati tercoret-coret memang hanya pada alat peraga caleg partai pro-Jokowi.
Partai Hanura Kota Depok mengaku resah atas temuan-temuan itu meski belum berencana menindakalanjutinya dengan melapor kepada Bawaslu atau Polisi. Dia hanya menengarai, aksi vandal itu provokasi belaka, meski tak dapat dibenarkan juga karena berpotensi menganggu ketertiban.
Miftah Sunandar, Ketua Partai Hanura Kota Depok, mengimbau para relawan, simpatisan, maupun pendukungnya untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan provokasi itu.
“Harapan saya, kita boleh beda pilihan, tapi saya mengimbau masyarakat maupun relawan jangan terprovokasi; kita lihat saja nanti di TPS (tempat pemungutan suara). Saya enggak mau ambil pusing. Yang menentukan 17 April,” katanya.
Miftah optimis, aksi yang dilakukan oleh orang tak bertanggungjawab itu tidak akan mempengaruhi perolehan suaranya di Pemilu serentak nanti.
“Saya tidak khawatir elektabilitas saya terganggu, saya yang penting meyakinkan masyarakat turun langsung ke bawah. Saya yakin ini tidak berpengaruh pada elektabilitas saya. Masyarakat sudah cerdas.”
Untuk diketahui, selain Miftah dari Partai Hanura, aksi vandalisme itu juga menyasar sejumlah baliho caleg lainnya, seperti baliho caleg PDI Perjuangan, Golkar, PKB dan PSI. (mus)
