- Istimewa
VIVA – Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono turut memantau aksi demonstrasi, di depan kantor Bawaslu RI, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019.
Gatot meninjau pasukan yang tengah mengawal aksi yang jumlahnya diprediksi hampir 100 orang. Dia sempat memberi arahan kepada Kapolres Jakarta Pusat Harry Kurniawan yang tengah berdiri di atas mobil komando.
Sesekali ia memberi arahan kepada Harry. Sebab, pada saat bersamaan tengah bernegosiasi dengan koordinator aksi, seperti Jumhur Hidayat dan salah seorang pria yang dipanggilnya ustaz saat berada di atas mobil komando tepat di seberangnya.
Harry meminta kepada aparat dan koordinator aksi untuk mengikuti kesepakatan. Kesepakatan yang dimaksud agar massa yang datang dari arah Bundaran HI mendekat dan kemudian bergabung dengan massa di Bawaslu.
"Kita buka sesuai kesepakatan. Silakan Kombes Bambang mendampingi massa yang dari arah Bundaran HI bisa merapat. Tapi butuh waktu karena jaraknya sekitar 200 sampai 500 meter," kata Harry.
Harry juga meminta massa mengambil jarak sekitar 2-5 meter dengan polisi yang berjaga di depan. Hingga berita ini dituliskan, massa yang menamakan diri Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat itu menolak hasil Pemilu 2019.
"Kita jaga jarak. Supaya tidak ada provokasi," katanya.