Massa Pendukung Prabowo Bubar, Jalan Thamrin Kembali Normal

Jalan Thamrin depan Bawaslu kembali dilalui kendaraan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Reza Fajri

VIVA – Massa pendemo di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mulai membubarkan diri. Mereka mundur secara teratur dan pulang ke rumah masing-masing sesuai arahan koordinator aksi.

Pagi Ini, KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih

Polisi kemudian meminta warga lain yang masih ada di tengah jalan untuk juga menepi. Hal itu karena polisi hendak mensterilkan jalan, agar jalan bisa dipakai kembali.

"Jalan akan kita buka, kami mohon untuk menepi," kata seorang polisi lewat pengeras suara.

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu Singapura Atas Kemenangan di Pilpres 2024

Pasukan polisi anti huru hara yang sedari tadi berbaris di depan kantor Bawaslu juga mengepak peralatan mereka. Setelah meneriakkan yel-yel, mereka kemudian kembali pulang ke markasnya.

Usai pasukan huru hara pergi, polisi kembali meminta warga untuk ke pinggir jalan. Butuh beberapa menit agar polisi bisa benar-benar membuat jalan dilalui kendaraan dengan normal.

Prabowo Segera Bahas Koalisi Setelah Ditetapkan Jadi Presiden Terpilih Besok

Sempat Cekcok

Puluhan massa yang masih bertahan di depan kantor Bawaslu RI sempat adu mulut dengan pihak kepolisian yang berjaga. Massa yang bertahan hingga pukul 20.00, sempat adu mulut lantaran akan dibubarkan aparat. Setelah salat tawarih berjamaah, sejumlah massa yang sebagian ada yang masih bertahan dan sebagian memintanya pulang.

Salah satu tokoh yang hadir Munarman, meminta kepada rekan- rekannya untuk mundur menjauh dari barisan polisi. "Mundur. Mundur. Mundur," seru Munarman, Selasa malam, 21 Mei 2019.

Adu mulut antara massa dan kepolisian hanya berlangsung sekitar 20 menit. Dari mobil komando, seorang orator, juga meminta kepada pendukung Prabowo-Sandi itu segera mundur.

Mereka sepanjang hari diketahui menggelar aksi tepatnya di Gedung Sarinah.

"Perjuangan kita belum berakhir hari ini. Makanya simpan tenaga kita untuk esok hari. Setuju," kata salah seorang orator.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya