Alasan Pemprov Jakarta Bongkar Bambu Getah Getih di Bundaran HI

Tanaman menghiasi bekas lokasi bambu getah getih di kawasan Bundaran HI.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lis Yuliawati

VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk membongkar Seni Bambu Getah Getih, di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta Pusat. Karya seni yang dibuat untuk menyambut Asian Games 2018 itu dinilai sudah tidak bagus untuk dipajang di jantung Ibu Kota.

Warga Suku Karbi Assam Pecahkan Rekor Dunia: 10 Menit Berjalan di Atas Egrang

Kepala Dinas Kehutanan, Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan, kondisi bambu Getah Getih itu sudah mulai rapuh. Khawatir menimbulkan bahaya, Pemprov DKI memilih  membongkarnya.

"Iya dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh. Karena cuaca sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh  khawatir rubuh," kata Suzi ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis, 18 Juli 2019

Prihatin, Mahfud MD Sebut Perkampungan Nelayan di Jakarta Utara Kurang Dapat Perhatian

Saat ini, kata Suzi, lokasi tempat Getah Getih tersebut masih diisi dengan tanaman hias. Nantinya, akan dipasang instalasi lainnya di lokasi tersebut, namun Suzi belum dapat mengatakan apa yang nanti akan dipasang di kawasan itu. "Jadi sementara ditanam border semak, ground cover sambil menunggu instalasi lainnya," ujarnya

Saat ini, bambu-bambu bekas pembongkaran sudah dibawa oleh petugas kebersihan. Instalasi bambu yang menelan biaya hingga Rp550 juta itu kini hanya menjadi sampah dan tidak bisa dimanfaatkan."Sudah tidak dapat digunakan lagi," ujar Suzi.

Kisah 3 UMKM Berdayakan Difabel, Perempuan dan Petani

Karya seni Getah Getih tersebut diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 16 Agustus 2019 lalu. Getah Getih ini bertujuan untuk memamerkan sebuah karya seni dari material khas Indonesia, untuk menyambut perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta.

Anies menginginkan karya seni Getah Getih itu dilihat oleh tamu negara yang merupakan peserta Asian Games 2018. Dengan begitu karya seni Indonesia akan semakin dikenal dunia.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya