- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA – Ribuan guru honorer di Kota Depok, Jawa Barat, belum menerima gaji selama tiga bulan berturut-turut. Kondisi ini dirasakan berat, terlebih banyak dari mereka yang dikejar cicilan kredit.
“Iya, telat ini sudah masuk tiga bulan. Salahnya di mana kami tidak mau spekulasi dan kami tidak mau tahu tentang salahnya. Yang kami tahu gaji kami telat,” kata Sekjen Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Kota Depok M. Nur Rambe, Rabu, 7 Agustus 2019.
Terkait hal itu, Rambe mengemukakan, pihaknya sempat menanyakan langsung kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok. Namun jawaban yang diberikan kurang memuaskan.
“Jawaban Pak Kadis (Kepala Dinas) katanya masalah administrasi, tentang apa dan gimana-nya saya takut salah bicara," ujarnya.
Lebih lanjut, Rambe mengungkapkan, guru honorer di Depok sangat berterima kasih kepada Pemkot atas diberikannya gaji yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dan kenaikannya pun sangat signifikan sejak tahun 2018.
Namun, sejak itu juga gaji para guru honorer di kota tersebut terus tertatih-tatih. Rata-rata kondisi ini dialami para guru honorer yang mengajar di tingkat SD dan SMP.
“Bagaimanapun kami butuh kehidupan dan gizi yang baik untuk operasional dan isi perut, belum lagi urusan leasing kredit dan tagihan listrik yang tak mungkin ditunda dan mereka tidak butuh alasan apa pun," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Disdik Kota Depok berjanji akan memperbaiki soal penggajian pada 2019. “Namun ternyata tidak juga. Harapan kami di 2020 ini tidak terjadi lagi," ujarnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Thamrin belum bisa dikonfirmasi.
Diketahui, gaji yang diterima para guru honorer di Kota Depok bervariasi, antara Rp750 ribu hingga Rp2,750 ribu, tergantung masa kerja dan jenjang pendidikan terakhir. (ase)
