LSI: Masuknya Ahok di BUMN Tak Perlu Legitimasi Publik

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ubaidillah

VIVA – Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, ditawarkannya mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bergabung di salah satu perusahaan BUMN oleh Menteri BUMN Erick Thohir tidak akan menimbulkan kontroversi.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

"Masuknya Ahok sebagai direksi di BUMN tidak lagi memunculkan kontroversi atau pun efek buruk ke pemerintahan," kata Adjie saat dihubungi VIVA pada Rabu, 13 November 2019.

Itu karena, kata dia, ketika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan partai tersebut berkoalisi dengan pemerintah, maka, koalisi ini meminimalisir pembelahan politik dan menjadi katalisator untuk rekonsiliasi.

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

"Kedua, jabatan Direksi BUMN tidak berhubungan langsung dengan publik atau bukan jabatan publik. Sehingga, tidak membutuhkan legitimasi publik," ujarnya.

Oleh karena itu, Adjie mengatakan posisi yang ditawarkan Menteri Erick ini bisa menjadi etalase politik Ahok.

Survei LSI: Kepercayaan Publik terhadap Kejaksaan Naik Jadi 74 Persen

"Jika berhasil mengelola atau BUMN yang dipimpinnya punya prestasi, maka ini menjadi pintu masuk kembalinya Ahok dalam panggung politik," jelas dia.

Kejaksaan Agung menyita aset berupa uang tunai dari kasus korupsi timah

Survei LSI: Mayoritas Rakyat Percaya Kejagung Bakal Usut Tuntas Kasus Korupsi Rp 271 T

Survei LSI menyebutkan, Sebanyak 68,4 persen masyarakat percaya Kejaksaan Agung akan mengusut tuntas kasus korupsi terkait PT Timah yang merugikan negara hingga Rp 271 T.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024