Demokrat: Staf Khusus Presiden, Kok Tanpa Tugas Kekhususan

Presiden Joko Widodo bersama tujuh Staf Khusus dari kalangan milenial.
Sumber :
  • VIVA.co.id/AGus Rahmat

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk 12 orang Staf Khusus Presiden. Tujuh orang di antaranya dari kalangan anak muda atau millennial. Sedangkan, tiga orang merupakan wajah lama dan dua orang wajah baru.

Government Targets on Acquiring 61 Percent Freeport Share

Jokowi mengumumkan tujuh anak muda yang menjadi Staf Khusus Presiden, yakni Angkie Yudistia, Aminuddin Ma’ruf, Adamas Belva Syah Devara, Ayu Kartika Dewi, Putri Indahsari Tanjung, Andi Taufan Garuda Putra dan Gracia Billy Mambrasar.

Sementara, tiga orang wajah lama yakni Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit dan Diaz Hendropriyono. Sedangkan, dua orang lainnya wajah baru yaitu Arif Budimanta dan Dini Shanti Purwono.

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Selain itu, Jokowi juga menunjuk satu orang Juru Bicara Presiden yaitu Fadjroel Rachman dan satu orang Sekretaris Pribadi Presiden bernama Anggit Nugroho.

Nah, Jokowi tidak mengumumkan secara spesifik ketujuh anak muda yang diangkat menjadi Staf Khusus Presiden di bidang apa. Jokowi hanya menyebut mereka memiliki tugas khusus mengembangkan inovasi di berbagai bidang.

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi

"Saya ingin mengenalkan stafsus presiden yang baru yang tugas khususnya adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang," kata Jokowi seperti dilansir VIVAnews, Jumat, 22 November 2019.

Jokowi menunjuk Angkie menjadi Juru Bicara Presiden bidang sosial, karena ia adalah anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di Sociopreneur melalui Disable Enterprise.

Sedangkan, Aminuddin Maruf diminta Jokowi agar berkeliling ke pesantren untuk tebar gagasan inovasi baru.

"Saya yakin pesantren bisa lahirkan talenta hebat untuk majukan bangsa," ujarnya.

Sementara Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon merasa bingung kenapa para Staf Khusus Presiden periode kedua Jokowi ini tidak memiliki tugas kekhususan. Seharusnya, kata dia, Jokowi mengganti juga namanya, bukan lagi Staf Khusus Presiden.

"Baru tahu 'Staf Khusus' tanpa kekhususan. Staf Umum dong namanya," kata Jansen lewat Twitter.

Dengan begitu, Jansen mengusulkan supaya gaji para Staf Khusus Presiden tersebut juga harusnya tidak sampai puluhan juta Rupiah. Namun, ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.

"Harusnya gajinya juga yang umum-umum aja. Bukan khusus 51 juta! Tapi terserah kalian aja deh. Negara kan kalian punya. Atur sesuka hati aja. Kalian buat sesuka hati kalian ajalah," ujarnya.

Jansen mengatakan lebih baik ia fokus mengurusi suporter sepakbola Indonesia yang mendapatkan perlakuan kekerasan dari supporter Malaysia.

"Aku mau balik urus supporter bola aja. Kabari ya, mana tahu ada Staf Khusus yg bisa dikirim ke Bukit Jalil menghadapi penyokong Harimau Malaya dan @SyedSaddiq," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya