- VIVA/Adinda Purnama Rachmani
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyinggung posisi Jokowi yang pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Surakarta. Menurut Anies, dengan pengalaman menduduki posisi pemerintahan tersebut, Jokowi membantu penyelesaian masalah Jakarta.
Anies berpandangan, Jokowi mengerti masalah perkotaan dan masalah DKI. Kondisi ini menguntungkan bagi Ibu Kota, sebab dengan demikian lebih mudah menjalin kerja sama dengan pusat dalam penataan Kota Jakarta.
"Untungnya ini kalau presiden pernah jadi gubernur, pernah jadi wali kota," ujar Anies dalam penandatanganan Head of Agreement (HoA/dasar kerja sama) MRT Jakarta-KAI di Balairung Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin 9 Desember 2019.
Dalam rencana kerja sama MRT Jakarta-KAI, Anies mengakui DKI tidak banyak menemui kendala dalam merealisasi hal tersebut. Sebab Jokowi mengerti kerja sama tersebut memang harus dilaksanakan untuk membenahi transportasi ibu kota.
"Ketika disampaikan, ini masalahnya, tidak perlu penjelasan panjang lebar (untuk Jokowi)" ujar Anies.
Melalui kerja sama tersebut, MRT Jakarta-KAI akan membuat perusahaan patungan yang membuat integrasi transportasi Jakarta menjadi lebih baik. Apalagi Jokowi berkomitmen turut menyelesaikan masalah macet di Ibu Kota. Anies pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan Presiden.
"Apresiasi pada bapak Presiden Jokowi. karena beliau membuat apa yang menjadi cita-cita kita untuk integrasikan (transportasi) lewat instruksinya mulai terlaksana," ujar Anies.
Perusahaan patungan bentukan MRT Jakarta dan KAI itu, 51 persen sahamnya dimiliki MRT Jakarta, dan sisanya milik KAI. Integrasi mencakup aspek manajemen, rute, pertiketan, hingga pengelolaan stasiun.
