VIVAnews - Meski alirannya telah tembus laut, namun lebar trace basah Kanal Banjir Timur (KBT), belum sepenuhnya sempurna. Idealnya, lebar KBT secara umum adalah antara 50–70 meter.
Untuk mencapai angka tersebut, saat ini Pemerintah Kota Jakarta Timur tengah bekerja keras untuk menyempurnakan pembuatan trace basah.
Ketua Tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Jakarta Timur, Arifin Ibrahim, mengatakan, sedikitnya ada delapan unit alat berat untuk menyempurnakan lebar trace basah KBT.
”Mulai hari ini, pengerjaan KBT kami fokuskan untuk menyelesaikan pelebaran trace basah KBT. Yakni sesuai dengan ukuran standarnya, antara 50 meter-70 meter,” ujar Arifin, seperti dikutip situs resmi Pemerintah DKI, Kamis, 7 Januari 2009.
Arifin menargetkan, pada akhir Januari ini, proses pelebaran KBT telah tuntas dan sesuai dengan standar. Jika tuntas, akan dilanjutkan dengan pembebasan lahan untuk pembuatan trace kering KBT.
Saat ini, P2T Jakarta Timur telah melakukan pengukuran terhadap 333 peta bidang tanah yang tersebar di empat kelurahan. Masing-masing adalah 92 peta bidang di Cipinangmuara, 108 di Durensawit, 115 di Pondokbambu, dan 18 peta bidang di Pondokkelapa.
”Jika dilihat dari totalnya, mencapai 600 peta bidang, tapi oleh BPN (Badan Pertanahan Nasional) sudah diukur sebanyak 333 peta bidang. Biaya pembebasannya masih menunggu pengesahan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) dan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara),” tukasnya.
Tentunya pembayaran ganti rugi akan disesuaikan dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang berlaku di masing-masing wilayah tersebut. P2T akan segera berkoordinasi dengan lurah dan camat setempat.
Selanjutnya ia berharap, proses pembebasan lahan di trace kering KBT itu dapat berjalan lancar tanpa ada hambatan sedikitpun. Sehingga KBT bisa segera selesai secepatnya. ”Saya sudah lakukan sosialisasi pembebasan lahan terhadap warga yang ada di empat kelurahan yang sudah diukur. Karena itu saya harap KBT ini dapat selesai,” tandasnya.
VIVA.co.id
6 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Kakek 73 Tahun di Garut Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepala Hancur dan Usus Terurai
Kriminal
6 Mei 2024
Polisi memastikan bahwa kakek berusia 73 tahun bernama Alek tersebut adalah korban pembunuhan. Saat ini kasusnya tengah diselidiki.
Taruna STIP bernama Putu Satria Ananta tewas karena dianiaya seniornya. Pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Bos Tembaga di Boyolali, Jawa Tengah, bernama Bayu Handono (36), tewas dibunuh. Kejadian ini baru terkuak setelah ada yang mencari korban ke kediamannya.
Polisi mengungkap motif penganiayaan terhadap Putu Satria Ananta Rustika (19), mahasiswa di Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) Jakarta, hingga tewas dianiaya seniornya.
Round Up
Top News: 5 Negara dengan Militer Terkuat, Pangdam XIII/Merdeka Rotasi 3 Pati dan 5 Pamen
Nasional
6 Mei 2024
Sejumlah berita masuk dalam kategori terpopuler di kanal news VIVA, diantaranya berita mengenai daftar negara dengan militer terkuat di dunia dan berita rotasi Pati TNI.
Selengkapnya
Partner
Dalam laga sengit antara Timnas Indonesia U-23 dan Irak untuk merebut posisi ketiga dalam Piala Asia U-23, pelatih Timnas Arab Saudi, Roberto Mancini, tak bisa menyembuny
Link DANA Kaget Hari Ini Senin 6 Mei 2024, Ayo Klik Langsung Cair Tanpa Syarat
Bandung
29 menit lalu
Hari ini Senin 6 Mei 2024 anda akan mendapatkan saldo DANA gratis dengan hanya klik link DANA Kaget. Tanpa syarat apapun, saldo DANA bisa langsung cair. Lalu bagaimana c
Mahasiswa Universitas Pamulang Digeruduk Warga Saat Ibadah di Kontrakan, Begini Kronologinya?
Siap
29 menit lalu
Sejumlah mahasiswa Katolik, Universitas Pamulang disebut-sebut mengalami kejadian tak menyenangkan, lantaran digeruduk warga saat tengah melaksanakan ibadah.
Kita dapat mengetahui bagaimana masing-masing orang dapat mengatasi kesedihan dari watak mereka. Watak orang bisa kita lihat dari zodiak dan astrologi berdasarkan tanggal
Selengkapnya
Isu Terkini