Komunitas Reptil hingga TNI dan Polri Buru Ular Kobra di Citayam
- Zahrul Darmawan/VIVA
VIVA – Warga di perumahan Royal Citayam Residence, Desa Susukan, kecamatan Bojonggede, Bogor, Jawa Barat masih merasa khawatir meski sebanyak 34 ekor anak ular kobra sudah berhasil diemukan oleh tim gabungan sejak sepekan terakhir ini. Itu karena induk ular kobra belum ditangkap hingga sekarang.
Tim gabungan yang terdiri dari relawan dari komunitas reptil, TNI, dan Polri terus melakukan perburuan terhadap ular jenis kobra Jawa tersebut. Mereka mencari di sejumlah area, mulai dari saluran air, semak-semak, pemukiman warga hingga lubang yang diduga tempat bersarangnya ular. Mereka juga melakukan pengasapan atau fogging di sejumlah area tersebut.
Kendati demikian, proses pencarian induk ular kobra hingga kemarin, Rabu, 11 Desember 2019 belum membuahkan hasil. Salah satu relawan dari komunitas reptil Bogor, Rizky Maulana pun mengimbau supaya warga jangan terlalu khawatir soal belum ditangkapnya induk ular kobra.
"Jangan khawatir ya karena ini sudah banyak yang ditemukan. Jadi kemungkinan adanya lagi kecil, tapi tetap waspada, khususnya anak-anak," kata dia.
Sementara jika nanti ada ular kobra lain yang ditemukan, dia menyarankan supaya warga langsung berkoordinasi dengan petugas atau pihak terkait. Dia juga menyarankan warga selalu menjaga kebersihan supaya ular tidak masuk ke dalam rumah. Dan salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan warga, yakni dengan menabur kapur barus.
"Bersihkan rumah, beri wewangian seperti kamper atau kapur barus untuk mencegah ular masuk, jadi bukan garam," ujar Rizky.
Sebelumnya dikabarkan, warga perumahan Royal Citayam Residence geger dengan munculnya sejumlah anak ular kobra pada Minggu, 8 Desember 2019. Kali pertama, anak ular kobra ditemukan di atas tumpukan genting di sebuah musala di pemukiman tersebut.
Anak ular yang terusik itu kemudian keluar dari sarangnya. Warga yang khawatir, akhirnya memburu ular tersebut. Sementara hingga Rabu, 11 Desember 2019 sudah ditemukan sebanyak 34 anak ular kobra Jawa dengan panjang 20-30 centimeter (cm). Meski usianya rata-rata baru 1-2 bulan, namun mereka punya bisa atau racun yang mematikan.
