Ucapan Bijak Bamsoet di Tengah Aksi Saling 'Buang Body' Banjir Jakarta

Bambang Soesatyo.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Awal tahun 2020, sejumlah wilayah di Jabodetabek terendam banjir sejak Rabu, 1 Januari 2020. Ternyata, rumah Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet juga tenggelam.

Sindir Heru Budi, Ketua DPRD: Siapapun Pj Gubernurnya Kalau Gak Radikal Ya Jakarta Tetap Banjir

Rumah Bamsoet yang terendam banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan yang sekarang ditempati oleh anaknya, Dimaz Raditya. Ia mengunggah foto rumahnya kebanjiran ke instagram.

Dari gambar tersebut, mobil mewah yang gagah Jeep Rubcion warna silver terendam , ada pula Rush. Melihat dari foto, air warna cokelat yang masuk ke rumah Bamsoet cukup tinggi hingga menutupi ban mobilnya.

Bamsoet Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Parpol di Luar KIM Demi Indonesia Emas

Untuk itu, Bamsoet meminta kepada semua pihak agar tidak saling menyalahkan atas musibah banjir yang menerjang sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

"Jangan saling menyalahkan," kata Bamsoet lewat instagram yang dikutip pada Jumat, 3 Januari 2020.

Ketua MPR: Putusan MK Menjadi Akhir dari Berbagai Upaya Hukum Konstitusional

Silang pendapat soal banjir Jakarta

Akibat banjir yang merendam sejumlah wilayah di Jakarta, Gubernur DKI Anies Baswedan mendapatkan kritikan dari berbagai pihak. Bahkan, pemerintah pusat ikut menuding penyebab banjirnya wilayah Ibu Kota karena penghentian proyek normalisasi oleh Anies.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan penyebab banjir di Jakarta karena mandeknya normaliasasi Sungai Ciliwung.

Menurut dia, penghentian proyek normalisasi menyebabkan banjir makin parah. Dari rencana normalisasi mencapai 33 kilometer, itu baru diselesaikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 16 kilometer. Sejak dipimpin Anies tahun 2017, normalisasi Sungai Ciliwung terhenti.

"Mohon maaf Bapak Gubernur, selama kita melakukan penyusuran Kali Ciliwung, ternyata dari 33 kilometer yang sudah ditangani, normalisasi baru 16 kilometer. Pada 16 kilometer itu kalau kita lihat, aman dari luapan. Tapi yang belum dinormalisasi tergenang. Ini saya dengan Pak Gubernur akan diskusikan," kata Basuki.

Sementara, Gubernur DKI Anies Baswedan menyebut kalau penyebab banjir di jalan-jalan utama ibu kota itu karena masuknya air dari luar Jakarta yang tidak terkendali.

"Mohon maaf Pak Menteri, saya harus berpandangan, karena tadi Bapak menyampaikan. Jadi selama air dibiarkan dari kawasan selatan masuk ke Jakarta, dan tidak ada pengendalian dari selatan, maka apa pun yang kita kerjakan di kawasan pesisir termasuk di Jakarta, tidak akan bisa mengendalikan air," kata Anies.

Menurut dia, kawasan Kampung Melayu juga terendam banjir meskipun sudah dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung.

"Kita sudah lihat, pada bulan Maret lalu, di kawasan Kampung Melayu, yang sudah dilakukan normalisasi itu mengalami banjir yang cukup ekstrem. Kuncinya, ada pengendalian air sebelum masuk kawasan pesisir," katanya.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya