Minta Anies Mundur, Dewi Tanjung: Terlalu Banyak Salahkan Orang Lain

Dewi Tanjung
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace

VIVA – Sejumlah masyarakat dari berbagai elemen yang tergabung dalam kubu kontra Anies Baswedan melakukan unjuk rasa di depan Balaikota DKI Jakarta, Senin, 14 Januari 2020. Mereka meminta mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mundur dari jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta. 

Otto Hasibuan Klaim Pemilu 2024 Paling Damai, Bukan Paling Buruk

Politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung bilang tuntutan mereka adalah meminta pertanggungjawaban kepada Anies karena dianggap tak mampu memimpin Ibu Kota dengan baik. Bahkan, kata dia, Anies, sering menyalahkan orang lain dan anak buahnya. 

"Kami menganggap kinerjanya tidak bagus, terlalu banyak menyalahkan orang lain, menyalahkan anak buah tapi tidak berani mengambil tanggung jawab dan terkesan cuci tangan," kata dia di dalam aksi unjuk rasa di area Patung Kudu, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Januari 2020, dikutip dari VIVAnews. 

KPU: Andai Anies-Cak Imin Menang, Apa Tetap Persoalkan Pencalonan Gibran?

Dia bersama dengan massa kontra Anies yang jumlahnya mencapai ratusan orang itu menyatakan akan menyampaikan aspirasinya ke DPRD Provinsi DKI Jakarta setelah aksi unjuk rasa ini. Setelah itu, mereka akan akan menyampaikannya ke Kementerian Dalam Negeri hingga ke Presiden Joko Widodo.

Koordinator Jakarta Bergerak Siska Rumandor menjelaskan alasannya menggelar aksi unjuk rasa hari ini karena Anies dinilai enggak becus memimpin Jakarta. 

KPU Sebut Kubu Anies Aneh, Baru Gugat Pencalonan Gibran Setelah Penetapan Hasil

"Yang kami sampaikan adalah ketidakbecusan kinerja Anies Baswedan, bukan hanya masalah banjir tapi kami melihat apa yang dikerjakan tidak membawa kesejahteraan kepada warganya dan Kota Jakarta," ujarnya. 

Selama Anies menjabat, menurutnya, dia tidak bisa merealisaskan janji-janjinya saat kampanye Pilkada lalu. Begitu juga melakukan pencegahan dan penangulangan banjir yang juga dikeluhkan. 

"Semua janji-janji Anies akhirnya banyak yang tidak terealisasi, hanya menjual retorika kata-katanya. Kami butuh Anies melakukan kerja nyata untuk semua warga DKI, jangan hanya untuk golongan tertentu saja," tutur dia. 

Adapun massa unjuk rasa mulai meninggalkan lokasi sekitar pukul 16.35 WIB. Mereka diarahkan oleh kepolisian dan koordinator massa aksi meninggalkan lokasi melalui jalur di dalam Monumen Nasional (Monas) dan menuju pintu yang ditentukan oleh aparat keamanan. Hal ini bertujuan supaya tidak terjadi bentrok dengan massa pro Anies Baswedan di depan Balaikota DKI Jakarta.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya