Joserizal Jurnalis, Pendiri MER-C Meninggal Dunia

Joserizal Jurnalis, Dokter/Relawan Kemanusiaan
Sumber :
  • satu jam lebih dekat-tvOne

VIVA – Berita duka cita datang dari Pendiri dan Dewan Pembina Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C), dokter Josefizal Jurnalis. Beliau dikabarkan meninggal dunia pada Senin dini hari, 20 Januari 2020.

MER-C Kecam RS Indonesia di Gaza Jadi Markas Tentara Israel, Minta WHO Turun Tangan

Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Telah berpulang ke Rahmatullah Dr Joserizal Jurnalis, SpOT (11:05:63 - 20:01:20),” kata mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi lewat Twitter.

Menurut dia, Joserizal wafat di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta pada Senin dini hari sekira jam 00.38 WIB. “Insya Allah husnul khotimah,” ujarnya.

Satu Lagi WNI Berhasil Dievakuasi dari Jalur Gaza, 2 Lainnya Memilih Bertahan

Sementara Anggota DPR Fraksi PKS, Mardani Alisera mengatakan dunia kemanusiaan berduka dan sangat kehilangan atas meninggalnya Joserizal.

“Almarhum adalah dokter daerah konflik dan bencana. Selamat jalan dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT. Innalillahi wa innalillahi rojiun. Semoga husnul khotimah,” ucapnya.

MER-C Confirms 3 Indonesians Who Lost Contact Have Been Found

Baca juga: Kasus Investasi Ilegal MeMiles, Pinkan Mambo dan Sibad Ikut Diperiksa

Dokter daerah konflik dan bencana

Joserizal lahir di Padang, Sumatra Barat pada 11 Mei 1963. Dini hari tadi, Joserizal dikabarkan meninggal di Jakarta pada umur 56 tahun. Ia menikah dengan Dian Susilawati dan telah dikaruniai tiga orang anak, yakni Aisha, Nabila, dan Saladin.

Ia merupakan putra dari Jurnalis Kamil, seorang akademisi yang pernah menjabat Rektor Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat pada periode 1984-1993. Sedangkan ibunya, Zahara Idris juga seorang akademisi.

Ia adalah dokter sekaligus aktivis yang membantu masyarakat korban perang. Jose juga pendiri ormas Mer-C (Medical Emergency Rescue Committe) yang melakukan pertolongan medis di wilayah-wilayah konflik dan peperangan.

Jose melakukan pertolongan dalam beberapa wilayah konflik, antara lain di Maluku, Mindanao, Afghanistan, Irak, dan Gaza. Dalam melakukan tugasnya di daerah konflik, Jose sering mengalami keterbatasan peralatan.

Jose menyelesaikan pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dengan mengambil spesialis bedah orthopedi dan traumatologi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya