Guru di Jaksel Diduga Terinfeksi Corona, Sekolah Diliburkan 2 Minggu

Virus Corona COVID-19.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Seorang guru di salah satu sekolah internasional di Jakarta Selatan dikabarkan diduga  terinfeksi virus corona. Akibat informasi yang beredar lewat Whatsapp itu, pihak sekolah memilih meliburkan kegiatan belajar dan mengajar selama dua minggu. 

Mau Lebaran, Dua Kepala Sekolah Malah Jadi Tersangka Korupsi PPPK di Langkat

Pemprov DKI pun segera menindaklanjuti informasi tersebut. Tim Tanggap Covid-19 DKI melakukan penyelidikan epidemiologi atas adanya dugaan seorang guru di sekolah internasional di Pasar Minggu itu terinfeksi corona.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti, Tim Tanggap siap memberi respons atas kasus apa pun di Ibu Kota terkait corona.

Guru PAI Dapat THR Lebaran, Kemenag Pastikan Tidak Ada yang Tertinggal

"Apa pun. Rumor apa pun, kita harus respons," ujar Widyastuti di Balairung Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, dikutip dari VIVAnews, Rabu, 4 Maret 2020.

Widyastuti mengungkapkan, Tim Tanggap di Kecamatan Pasar Minggu, melakukan penyelidikan epidemiologi atas guru itu, juga karyawan di sekolah tersebut. Sekolah itu sendiri diliburkan selama dua pekan sehingga seluruh civitas akademika bisa melakukan karantina mandiri sebagai antisipasi dijangkiti corona.

Oknum Guru MI di Bojonegoro Cabuli 8 Murid, Kemenag Bentuk Satgas

"Kita punya tim di tiap kecamatan. Kita lakukan penyelidikan epidemiologi sampai dengan detail, dan kita lakukan langkah langkah sesuai SOP," ujar Widyastuti.

Widyastuti juga mengemukakan, jika dari penyelidikan ditemukan orang-orang yang perlu mendapat perawatan, Pemprov DKI, juga akan segera merujuknya ke RS terdekat yang menangani corona. Penyelidikan sendiri masih berjalan sejak dugaan terinfeksinya guru itu oleh corona muncul awal pekan ini.

"Kalau memang harus dilakukan perawatan, tentu akan kita tetapkan," ujar Widyastuti.

Sebelumnya, salah seorang guru yang mengajar di suatu sekolah di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, diduga terinfeksi corona.

Pada Selasa, 3 Maret 2020, sekitar pukul 15.40 WIB, VIVAnews menyambangi sekolah tersebut. Dari pantauan di lokasi, sekolah terlihat sepi, tidak ada aktivitas.

Berdasar keterangan petugas keamanan setempat yang tidak bisa disebutkan namanya sekolah itu sedang diliburkan untuk aktivitas belajar-mengajarnya. Terhitung dari hari ini.

"Semua karyawan diliburkan juga," tuturnya.

Diketahui, penyelidikan epidemiologi dilakukan dengan pembuatan pola interaksi dari orang-orang yang diduga terinfeksi corona. Jika data sudah diolah, bisa diketahui juga waktu awal gejala dialami, lalu dugaan sumber gejala.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya