Anies Ungkap Isu Tak Harmonis dengan Pemerintah Pusat

Presiden Jokowi dan Anies Baswedan
Sumber :
  • ANTARA Foto/Widodo S Jusuf

VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengklaim bahwa isu Pemerintah Pusat dan DKI tidak sejalan dalam upaya menangani corona, hanya ramai di media.

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan

Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, DKI dengan pusat, saling bekerjasama menuntaskan wabah virus yang berasal dari Wuhan, China.

"Kita bekerja sama dengan (Pemerintah) Pusat sangat intensif. Media memang sering ramai. Tapi sebetulnya di kita, koordinasinya sangat dekat dan hari ke hari kita bekerja sama di dalam menghadapi COVID-19 ini," ujar Anies dalam rapat virtual dengan Tim Pengawas (Timwas) Covid-19 DPR, Kamis, 16 April 2020.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Anies menyampaikan, salah satu kerja sama erat DKI-Pusat adalah dalam penyediaan ventilator untuk pasien positif corona. Anies sudah berkoordinasi dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, supaya ada alokasi khusus alat itu untuk pasien-pasien corona di Ibu Kota.

"Barusan, tadi siang juga dengan pak Menteri BUMN sedang mendorong produksi dalam negeri, termasuk ventilator. Jadi harapannya kebutuhan ventilator kita itu bisa segera terpenuhi," ujar Anies.

Sinyal Anies Maju Pilkada DKI 2024, PKS: Kalau Memang Cocok, Why Not?

Anies juga mengemukakan, DKI, berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dalam penyaluran bantuan sosial untuk warga miskin dan rentan miskin. DKI akan memenuhi dulu bansos itu hingga Pemerintah Pusat juga siap memberikan bantuan lanjutan.

"Program ini memang bersama dengan Pemerintah Pusat. Jadi dengan Kementerian Sosial kita bekerja bersama. Kemudian insya Allah pembagian yang dari DKI dengan pembagian dari Pusat itu tidak akan berbenturan," ujar Anies.

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Maret 2024

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

Anies menyebut peluangnya di Pilgub Jakarta terbuka asal mendapat dukungan dari masyarakat dan parpol, karena baru menjabat satu periode di Jakarta. 

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024