Adhyaksa Dault Jemput Jenderal Herman Sarens

VIVAnews - Brigadir Jenderal Purnawirawan (sebelumnya disebut Letnan Jenderal) Herman Sarens Sudiro dikabarkan akan 'menyerah' pagi ini. Di sela kabar itu, mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault datang menjemput.

"Saya mau jemput beliau," kata Adhyaksa Dault yang mengenakan batik merah sebelum masuk ke rumah Herman, Taman Telaga Golf, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, Selasa 19 Januari 2010.

Mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pindah ke Partai Hanura itu tiba sendiri. Adhyaksa menggunakan mobil Mitshubishi Pajero berwarna merah dengan nomor polisi B 1141 AD.

Adhyaksa yang berbincang sejenak dengan wartawan itu hanya hanya membuka kaca dan tidak sempat turun dari mobil. "Iya, saya sendiri," kata Adhyaksa.

Informasi yang beredar, POM Jaya akan memberi batas waktu kepada Herman hingga pukul 13.00. Bila yang bersangkutan tidak menyerahkan diri akan dievakuasi secara paksa.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Marsekal Muda Sagom Tamboen mengatakan Herman Sarens Sudiro ditengarai melakukan penggelapan aset Tentara Nasional Indonesia (TNI) selama menjabat Komandan Korps Markas Pertahanan Keamanan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Hankam ABRI) pada 1970-an.

"Ada dugaan penyalahgunaan wewenang terkait aset negara di lingkungan TNI yang merugikan negara," ungkap Sagom Tamboen kepada VIVAnews di Jakarta, Senin 18 Januari 2010.

Drama 4 Gol Lawan Madura United, Dewa United Jaga Asa Tembus Championship Series


ismoko.widjaya@vivanews.com

Nasib 5 Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok
Simulasi Makan Siang di Tangerang, Menko Airlangga Hartarto

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperkirakan membutuhkan 6,7 juta ton beras per tahunnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024