- VIVAnews/ Eduward Ambarita
VIVA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana menggandeng 22 perguruan tinggi negeri atau PTN, dalam menyusun soal seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Rencana itu dilakukan untuk membantu panitia seleksi.
Panitia seleksi tersebut dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). "Kami melibatkan 22 PTN, ini juga mempertimbangkan kewilayahan," kata Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi saat ditemui di kantor Ombudsman, Jakarta, Rabu, 6 November 2019.
Didik mengatakan, soal-soal itu sama seperti seleksi CPNS sebelumnya, yakni meliputi wawasan kebangsaan, tes intelegensi umum dan karakteristik pribadi.
Soal-soal yang akan diajukan kepada peserta tes juga mengikuti rumpun keilmuan. "Soal-soal yang sudah jadi kami serahkan ke Kemenpan RB dan BKN yang akan menyimpan, kemudian menggunakan pada saat tes CPNS," ujarnya.
Sebelumya diberitakan, pemerintah akan membuka lowongan calon pegawai negeri sipil atau CPNS di seluruh kementerian, lembaga, dan instansi yang ada di daerah pada 11-24 November 2019. Pemerintah mengimbau proses administrasi awal dan pemenuhan syarat yang ditetapkan harus disampaikan para pelamar pada periode tersebut.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi, Tjahjo Kumolo mengingatkan kepada semua pihak agar tidak melakukan kecurangan, dalam proses seleksi pendaftaran CPNS yang dibuka pada 11 November 2019.
"Kami jamin lah bahwa Kemenpan RB akan clean and clear. Kami juga sudah mengingatkan, kalau sampai ada yang KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) akan kami beri sanksi, akan kami berhentikan," kata Tjahjo Kumolo di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 30 Oktober 2019.
Cegah Kecurangan dalam Seleksi ASN, Menpan-RB Siapkan Teknologi Face Recognition
Menpan-RB belajar mengenai pemanfaatan teknologi, salah satunya pengembangan sistem face recognition untuk mencegah kecurangan pada ujian daring seleksi calon ASN.
