- ANTARA FOTO/HO/H. Prabowo
VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Senin, 20 Januari 2020.
Peringatan ini terkait potensi cuaca hujan lebat yang disertai angin kencang sejak pukul 11.40 WIB. Berdasarkan informasi yang dikirimkan BMKG, hujan akan disertai dengan angin kencang, kilat dan petir.
Sejumlah wilayah di Jakarta yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas tinggi adalah Tanah Abang, Menteng, Johar Baru, Senen, Cempaka Putih, Kemayoran, Sawah Besar, Gambir, Matraman, Grogol Petamburan, Kebon Jeruk, Palmerah. Potensi hujan juga akan terjadi di Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Barat, Cikarang.
Potensi hujan akan meluas ke wilayah Kembangan, Cengkareng, Kalideres, Penjaringan, Tambora, Tamansari, Pademangan, Pulogadung, Kelapa Gading, Tanjung Priok, Cakung, Cilingcing, Koja, Lemahabang, Cibitung, Tambun, Babelan, Tarumajaya, Tambelang, Sukatani, Serang, Setu, Bantargebang, Jatiasih, Pondok Gede, Cipayung, Makasar, Duren Sawit, Jatinegara.
Sementara di wialayah Jakarta Selatan, hujan akan berpotensi terjadi di wilayah Tebet, Setiabudi, Pancoran, Pasar Minggu, Kramat Jati, Pasar Rebo, Ciracas, Cimanggis, Jagakarsa, Cilandak, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Mampang Prapatan.
Meluas ke wilayah Ciputat, Pondok Aren, Ciledug, Pesanggrahan, Benda, Batuceper, Cipondoh, Serpong, Pamulang, Limo, Legok, Beji, Pancoranmas, Sukmajaya, Gunung Putri, dan sekitarnya. Kondisi potensi hujan deras masih akan berlangsung hingga pukul 14.20 WIB.
Sebelumnya, hujan deras terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta pada Senin pagi. Hujan terjadi dengan intensitas sedang dan lebat, disertai kilat, petir dan angin kencang. Hujan merata sejak pukul 09.20 WIB. Masyarakat yang ingin beraktifitas di luar rumah, diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Udara Panas yang Melanda RI dalam Beberapa Hari Terakhir Bukan Heatwave, Menurut BMKG
BMKG memastikan fenomena udara panas yang melanda Indonesia dalam beberapa hari terakhir bukan merupakan gelombang panas atau heatwave tapi akibat gerak semu Matahari.
