Tren Kerajaan Abal-abal Merembet ke Tangerang

Spanduk kerjaan abal-abal muncul di Tangerang.
Sumber :
  • VIVAnews/ Sherly.

VIVAnews - Para pengguna jalan dan warga yang berada di Jalan Benteng Betawi, Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Tangerang, dihebohkan dengan adanya spanduk yang memuat tulisan kerajaan abal-abal yang mirip dengan Agung Sejagat, Senin, 27 Januari 2020.

40 Ribu NIK KTP Warga Jakarta yang Sudah Meninggal Dinonaktifkan

Spanduk berwarna biru yang berukuran sekitar 1 x 1,5 meter itu bertuliskan “KING OF THE KING. YM SOEKARNO. MR. DONY PEDRO”. Tidak hanya itu, pada spanduk tersebut juga terdapat kalimat yang mengklaim bahwa kerajaan yang tidak memilik nama itu akan berkerjasama dengan Presiden Direktur Bank UBS, Presiden PBB, Presiden MI yang disebut terbentuk untuk melunasi utang negara.

"PEMBUKAAN ASET AMANAH ALLAH SWT ALLAHU AKBAR YANG MAHA AGUNG. UNTUK MELUNASI SELURUH HUTANG NEGARA. MENYELESAIKAN DAN MELAKSANAKAN DANA AMPERA, MENUJU KESEJAHTERAAN BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA (KNKRI)," bunyi tulisan yang ada di spanduk tersebut.

4 Jenderal yang Berani Menentang Soeharto, Keluarga Dipersulit hingga Dicopot Jabatan

Uniknya lagi, spanduk tersebut mencantumkan sejumlah nama dan nomor telepon yang disebut sebagai petinggi kerajaan tersebut. Sedangkan sang raja yakni Mr. Dony Pedro yang memiliki julukan King of The King.

Tak hanya itu, spanduk tersebut juga memuat foto Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dan disandingkan dengan gambar wanita yang memakai property kerajaan mirip Nyai Roro Kidul. Dalam spanduk tersebut pun memuat ancaman kepada lembaga negara yang menurunkan spanduk tersebut untuk meminta izin dari Presiden Joko Widodo.

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tak Akan Mundur dari Jabatan Menhan

"LEMBAGA NEGARA YANG MENURUNKAN BALIHO HARUS ATAS PERINTAH PRESIDEN PBB, UBS, MI, PRESIDEN IR. JOKO WIDODO. DEMIKIAN AGAR JADI PERHATIAN," bunyi tulisan dalam spanduk itu lagi.

Salah satu warga, Randy (28), mengatakan spanduk tersebut telah ada sejak akhir tahun 2019 lalu. Namun, ia tidak mengetahui siapa yang memasang spanduk tersebut.

"Waktu mau tahun baru, tiba-tiba pagi-pagi sudah ada yang pasang di situ, enggak ada yang lihat siapa yang pasang," katanya.

Meski mengaku resah, ia dan warga sekitar tak berani menurunkan spanduk tersebut. Sebabnya, ia khawatir akan ada pemilik spanduk yang datang dan membuat kericuhan di wilayah tersebut.

"Sebenarnya resah, tapi kita enggak ada yang berani nurunin, takut tiba-tiba ada orang datang dan bikin ribut di sini jadi ya sudah dibiarin aja," ujarnya.

Sementara itu, hingga saat ini warga setempat sudah melaporkan adanya spanduk tersebut kepada pihak kepolisian dan juga petugas pemerintah terkait untuk bisa segera menurunkan spanduk yang membuat resah tersebut.

"Kita sudah laporan, dan mudah-mudahan segera ditindak untuk langsung turunin spanduk ini, supaya gak ada yang aneh-aneh," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya