Sangat Sistematis, Ini Peran 8 Pelaku Pembobol Rekening Ilham Bintang

Konferensi pers kasus pembobolan rekening wartawan senior Ilham Bintang
Sumber :
  • VIVAnews/Foe Peace

VIVA – Polisi mengungkap peran 8 pelaku terkait pembobolan rekening wartawan senior Ilham Bintang. Tersangka Desar adalah otak dibalik rencana ini.

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Tersangka Desar awalnya membeli data-data nasabah bank dan Sistem Laporan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keungan alias SLIK OJK untuk tahu data-data korban sebagai targetnya. Dia membelinya pada tersangka Hendrik. Hendrik diketahui bekerja di salah satu bank di Ibu Kota. Nama bank tersebut adalah Bank Bintara Pratama Sejahtera (BPR). 

"Tersangka H punya akses bisa dapat SLIK OJK. Disitu ada data-data pribadi lengkap seseorang yang memiliki rekening atau limit rekening. Dia menggunakan kewenangannya ini untuk berbuat jahat, dia menjual ke orang-orang yang enggak bertanggung jawab termasuk ke D," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, di Markas Polda Metro Jaya, Rabu 5 Februari 2020.

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Ternyata Masih Anak-anak, Bos Akan Diperiksa

Hendrik tidak sendiri mencari data-data itu. Dia dibantu dua tersangka lain yakni Rifan dan Heni. Keduanya diketahui merupakan bawahannya. Setelah data didapat, tersangka Desar memerintahkan tersangka Wasno, Arman dan Teti yang ada di Jakarta menduplikat kartu SIM korban (Ilham Bintang) dengan cara datang ke gerai Indosat di Jakarta Barat.

Sebelumnya tersangka Jati membuatkan Kartu Tanda Penduduk Elektronik palsu atas nama Ilham Bintang dengan memakai foto orang lain. Saat Wasno, Arman, dan Teti ke gerai Indosat, Desar bertugas memastikan kalau telepon genggam Ilham Bintang dalam kondisi mati agar SIM Card baru dengan data korban bisa dibuat lagi.

Kombes Ade Ary Blak-blakan Soal Kasus Aiman yang Disetop, Alasannya Bukan Politis

"Teknisnya, nomor telepon genggam didapat dari H, dia coba buat SIM card baru. Dia cek telepon genggam yang mati dan saat di cek nomornya Ilham Bintang mati. Ini kesempatan dia membuat SIM card baru," ucap Yusri.

Tersangka Desar terus menghubungi nomor telepon Ilham Bintang untuk memastikan nomor itu tetap mati, saat tiga tersangka tadi membuat SIM card palsu di gerai Indosat. Dimana diketahui saat itu Ilham Bintang tengah berada di Melbourne, Australia dengan kondisi telepon genggam yang sedang mati.

Akhirnya, langkah membuat SIM card kloningan berhasil. Setelah itu, barulah para pelaku melakukan pembobolan. Pelaku mengganti kata sandi mobile banking korban. 

"Disinilah pelaku mulai bermain, membeli barang-barang online dari Lazada, Blibli, setelah itu dari Bank Commonwealth bisa transfer melalui Lazada, keluar, dia beli emas kemudian bisa jadi uang emas itu, ditransfer ke rekening penampung. Total dari Commonwealth sekitar Rp200 juta, BNI, Rp83 juta, tapi dari BNI sudah mengembalikan sebanyak Rp83 juta kepada korban," ujarnya lagi.

Laporan Ilham diketahui sudah masuk ke Polda Metro Jaya per tanggal 17 Januari 2020 lalu. Adapun laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/349/I/Yan 2.5/2020/SPKT PMJ tertanggal 17 Januari 2020.

Kasus ini bermula saat kartu SIM Indosat milik Ilham tidak bisa diakses saat berlibur akhir tahun ke Australia. Padahal pada waktu bersamaan, Ilham menyebut telah membeli paket roaming.

Saat mengecek ATM Commonwealth Bank di Melbourne pada tanggal 6 Januari 2020, Ilham melihat rekeningnya dikuras habis. Dia pun melapor ke otoritas Kepolisian Melbourne dan setibanya di Tanah Air membuat laporan polisi ke Polda Metro.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya