Dua Warga Terpapar Zat Radioaktif, Bapeten: Cesium Luruh Dalam 70 Hari

Tim dari BATAN mengangkut tanah yang terpapar radiaoaktif di Komplek Batan Indah
Sumber :
  • VIVAnews/Sherly

VIVA – Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Abdul Qohhar mengemukakan, radioaktif Cesium (Cs) 137 hanya bertahan selama 70 hari di dalam tubuh manusia. Hal itu dikemukakan Abdul, terkait dua warga Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan yang terpapar zat radioaktif.

Menlu Iran soal Senjata Pemusnah Massal: Penggunaan Nuklir Hanya untuk Tujuan Damai

"Dua orang yang terdeteksi ini, angkanya kontaminasinya sangat kecil dengan kalkulasi 0,05 milisivert. Kalau secara teori, Cesium 137 di dalam tubuh akan luruh selama 70 hari dan itu luruh dengan sendirinya," kata Abdul, di Gedung Wali Kota Tangerang Selatan, Jumat, 21 Februari 2020.

Meski begitu, pihaknya akan terus memantau kesehatan dua warga tersebut. Pada 70 hari ke depan akan kembali dilakukan pemeriksaan kesehatan melalui Whole Body Counting. "Nanti, setelah 70 hari, mereka akan kembali kita cek kesehatannya. Untuk memastikan pula apakah sudah hilang atau belum," ujarnya.

Demi Alasan Keamanan, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir NATO

Dari hasil itu pun dipastikan bahwa kedua warga tersebut tidak akan mengalami dampak biologi atau kesehatan. Mengingat, kadar dosis atau nilai kontaminasinya masih di bawah nilai batas dosis (NBD).

"Tidak ada dampak, dan selama 70 hari ke depan, mereka pun tidak akan menjalani treatment atau minum obat-obatan," ujarnya.

Terkuak Deretan Negara Ini Ternyata Jadi Penyokong Senjata Canggih ke Israel

Sebelumnya, petugas Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melakukan cek kesehatan terhadap sembilan warga usai tanah yang berada di pemukiman mereka, yakni Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan, terpapar radioaktif.

Dari hasilnya itu, ada tujuh warga dinyatakan bebas kontaminasi, sedangkan dua warga lainnya terkontaminasi. Petuugas menduga, mereka telah memakan atau mengonsumsi buah dari tumbuhan yang terpapar.
 

Arsip foto - Petugas PLN melakukan pengecekan terhadap biomassa yang berasal dari serbuk kayu untuk digunakan sebagai substitusi bahan bakar batu bara atau (co-firing) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, Banten.

Songsong Era PLTN, BRIN Garap Riset Konversi Pembangkit Listrik Batu Bara Menjadi Nuklir

BRIN ikut terlibat dalam transisi energi fosil ke energi baru terbarukan di Indonesia melalui studi konversi pembangkit listrik batu bara menjadi nuklir.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024