Kak Seto Desak Pemkot Depok Bantu Atasi Trauma Anak Terimbas Corona

Psikolog dan pemerhati anak, Seto Mulyadi atau Kak Seto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Basri Marzuki

VIVA – Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Dinas Pendidikan (Disdik) dan pihak sekolah, untuk segera turun tangan membantu menghilangkan trauma sejumlah anak yang terdampak akibat gencarnya informasi virus corona covid-19.

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Sejak maraknya informasi terkait dua warga Depok yang terjangkit virus corona, sejumlah anak di salah satu kompleks perumahan di kota itu menjadi tak percaya diri. Beredar kabar jika mereka sempat mendapat sikap yang tak biasa di antara sesama teman sekolahnya.

Menurut Psikolog Anak yang akrab disapa Kak Seto ini, pihak sekolah harus segera melakukan klarifikasi kepada sejumlah murid lainnya bahwa anak-anak tersebut aman sehingga tak perlu ada yang dikhawatirkan.

Kemen-PPPA: Perempuan Lebih Rentan Terdampak Perubahan Iklim karena Peran Tradisional Gender

“Pasiennya kan sudah dirawat dan anak-anak di kompleks itu enggak terkena, jadi mereka aman. Itu yang paling penting,” katanya saat dihubungi awak media, Senin 9 Maret 2020.

Kak Seto menyarankan agar hal itu disampaikan langsung oleh kepala sekolah, tempat anak-anak tersebut menimba ilmu. “Ini harus ada intervensi dari kepala sekolah, menjelaskan pada murid-murid yang lain agar tidak ada diskriminasi, itu enggak boleh. Tapi ya itu kepsek dan guru-guru yang harus turun," ujarnya.

Sekolah di Papua Barat Menyambut Workshop Daring Literasi Digital dengan Antusias

Kemudian, lanjut Kak Seto, anak-anak juga disadarkan tentang sosialisasi edukasi tentang virus tersebut, tentang penularan dan pencegahannya. “Maka jaga kebersihan. Virus ini kan menyerang orang yang imunnya lemah, makanya jaga kesehatan, cuci tangan bersih, makan teratur dan istirahatnya juga diperhatikan,” ujarnya.

Menurut penggagas karakter animasi si Komo itu, ada hikmah di balik kejadian ini. “Saya melihat ini ada hikmahnya. Orang jadi berbuat lebih sehat. Kalau anak-anak sehat kan enggak akan tertular virus ini. Intinya enggak usah takut berlebihan," ujarnya.

Ia menambahkan, wali kota dan Disdik setempat harus segera turun langsung, bertemu dengan sejumlah anak-anak tersebut dan melakukan kontak fisik.

“Terutama untuk anak-anak yang merasa dikucilkan, itu harus diklarifikasi. Para pejabat boleh berjabatan tangan dengan mereka dan ini enggak ada apa-apa kok. Enggak terpapar virus corona. Corona itu kan virus bukan bakteri. Cuci tangan yang bersih udah, enggak usah khawatir,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya