Pinjaman Bank Dunia Untuk DKI Akan Terwujud

VIVAnews - Presiden telah menyetujui rencana Pemerintah DKI Jakarta untuk mengajukan pinjaman kepada Bank Dunia untuk pengerukan 13 sungai utama di Jakarta.

Pengerukan 13 sungai yang melewati Jakarta akan segera dilaksanakan sampai seluruh anggaran telah siap sambil menunggu penandatanganan kerjasama dilakukan.  

"Kemudian diikuti dengan langkah yang semuanya sudah disiapkan antara lain tender dan sebagainya, saya tidak bisa membuka tender kalau belum ada persetujuan itu," kata Fauzi Bowo, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat 5 Febuari 2010.

Menurutnya, persetujuan dari presiden diperlukan karena pinjaman kepada Bank Dunia sampai saat ini selalu diambil tingkat pemerintah pusat.

"Untuk diteruskan ke pemda perlu ada approval untuk on landing agreement, jadi yang pinjam pemerintah pusat baru kemudian diteruskan ke pemerintah daerah," tambahnya.

Pengerukan 13 sungai utama di Jakarta membutuhkan anggaran dana US$ 150 juta yang diperoleh dari pinjaman Bank Dunia. Sesuai kesepakan bersama, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menanggung 40 persen beban utang atau sekitar US$ 60 juta dan sisanya ditanggung pemerintah pusat.

Pelaksanaan proyek itu akan dibagi dalam beberapa program yang ditargetkan selesai 2012. Selain pengerukan, dana pinjaman itu juga akan digunakan untuk rehabilitasi tanggul sungai, perbaikan pompa, dan pembangunan tempat pembuangan lumpur hasil pengerukan.

Target selanjutnya, tahun 2011-2012, sisa anggaran akan digunakan untuk pemeliharaan dan peningkatan kapasitas sumber daya penanggulangan banjir di Jakarta.

Ketigabelas sungai itu yaitu adalah Kali Mookevart, Angke, Pesanggrahan, Grogol, Krukut, Baru Barat, Ciliwung, Barut Timur, Cipinang, Sunter, Buaran, Jati Kramat, dan Cakung.

Bakal Stop Beroperasi di Medan, SPBU Shell: Terima Kasih Buat Semua Pelanggan Setia Kami
VIVA Militer: Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir

Atasi Masalah Kepadatan di Penjara, Israel Usulkan Hukum Mati Tahanan Palestina

Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa menerapkan hukuman mati kepada tahanan Palestina adalah solusi tepat untuk mengatasi masalah kepadatan penjara.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024