Bentrok Dua Kelompok Ormas di Bekasi gara-gara Minum Kopi Enggak Bayar

VIVA – Bentrokan antara ormas Pemuda Pancasila (PP) dengan Persaudaraan Setia Hati Terate pecah di Jalan I Gusty Ngurah Rai, Bintara, Kota Bekasi, Kamis malam, 21 Mei 2020. Akibatnya, empat unit sepeda motor hangus terbakar.

Top Trending: 5 Wilayah di Indonesia yang Banyak Dihuni Gadis Cantik, Curhat Ibu-ibu soal Menantu

"Tidak ada korban luka, tapi ada empat unit sepeda motor yang terbakar," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wijonarko.

Sejumlah pelaku yang terlibat bentrokan sudah diamankan. Dua pimpinan organisasi kemasyarakatan itu sudah dimediasi untuk bertemu.

Kacau, Ormas Pemuda Pancasila Pungli Wisatawan di Pantai Cemoro Sewu

Di samping itu, Wijonarko meminta para pimpinan ormas untuk bisa mengendalikan anggotanya masing-masing. Mereka yang sudah diamankan akan diproses secara hukum bila ditemukan adanya unsur pidana.

"Akan kita tindak lanjuti jika ada sesuatu yang melanggar pidana. Proses hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku," kata Wijonarko.

Pesan Musa Rajekshah di Penutupan Langkat Road Race 2023

Minum kopi tidak mau bayar

Bentrok dua kelompok ini ternyata dipicu sepele. Penyebabnya, pemuda dari kelompok Pemuda Pancasila tidak mau bayar kopi yang sudah diminumnya.

Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing, menceritakan peristiwa itu diawali ketika anggota Pemuda Pancasila sering meminum kopi tidak bayar di warung milik Toto. Karena kondisinya sedang susah, Toto akhirnya memberanikan diri untuk menagih minuman kopi yang dipesan.

"Mereka hampir setiap hari pesan kopi enam gelas tapi tidak mau bayar. Dan baru sekarang Toto meminta bayaran, karena kondisi warungnya sedang sepi," kata Erna.

Rupanya, permintaan Toto menyulut kemarahan anggota PP bernama Iwan. Di situ Toto langsung ditendang. Diperlakukan seperti itu, Toto pun melawan dan langsung membanting Iwan hingga kepalanya terluka.

Melihat rekannya terluka, kata Erna, tiga orang anggota PP lainnya langsung mengeroyok Toto. Dalam insiden itu, para pelaku melontarkan untuk menantang Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)

Hingga akhirnya sekitar pukul 15.00 wi, kata Erna, kelompok PSHT menghampiri lokasi kejadian untuk mencari pelaku pengeroyokan. Kemudian pukul 18.00 WIB terjadi insiden saling lembar antara kedua kubu.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden bentrokan. Namun, empat sepeda motor terbakar akibat sasaran amuk massa. "Dua pimpinan kelompok ormas sudah kami mediasikan untuk mencari mufakat. Dan para pelaku yang terbukti melanggar pidana akan ditindak tegas," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya