VIVA – Dua bulan sudah lembaga konservasi eksitu Taman Safari Indonesia tutup hingga hari ini. Selama itu, sejumlah satwa lahir di tengah pandemi corona atau Covid-19.
VIVAnews berkesempatan mengunjungi salah satu lokasi Taman Safari di kawasan Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Suasana aktifitas sepi, tak ada interaksi antara pengunjung dan hewan yang dilepas liar di dalamnya. Namun suasana haru disambut para keeper (perawat satwa) dengan adanya kelahiran satwa langka.
Salah satu satwa yang lahir yaitu orang utan. Satwa itu diberi nama Fitri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Fitri adalah nama dari filosofi momentum di mana saat ia lahir bertepatan pada saat umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Selain orang utan, seekor gajah dan komodo juga lahir. Dua satwa itu oleh Siti Nurbaya diberi nama Covid.
"Hari ini luar biasa sekali karena dapat hadiah lebaran, hadiah Idul Fitri yaitu Fitri yang lahir, yang diberi nama oleh Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Waktu lahirnya ini maka diberikan nama Fitri. Dan waktu lahirnya saat memperingati Keanekaragaman Hayati Dunia," kata Direktur Taman Safari Indonesia Jansen Manangsang diwawancarai VIVAnews, Rabu, 27 Mei 2020.
Jansen mengatakan, atas kelahiran ini Taman Safari mendapat pujian Kementerian LH yang dengan tekun melakukan animal warepare, di tengah Pandemi Covid-1 sehingga satwa dapat berkembang dengan kelahiran normal.
"Ibu Menteri berterima kasih kepada Taman Safari bahwa kita ikut pemerintah dalam mengembangkan program-program breeding meski di tengah Pandemi Covid-19. Targetnya sama untuk meningkatkan 5 persen satwa-satwa langka yang ada di Indonesia," kata Jansen.
Perawat orang utan, Basuki menjelaskan Fitri lahir dari pasangan Ipung dan Evi. Evi yang berjenis kelamin betina pertama kali mengandung. Mereka kawin awal September 2019 dengan masa kebuntingan sembilan bulan. Fitri lahir pukul 05.00 WIB pagi, bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Kelahiran Fitri menambah satwa konservasi orang utan di Taman Safari menjadi 16 ekor.
"Saat lahir memiliki berat 3 kg, pemberian pakan diberikan pisang, buah buahan yang lain seperti apel, salak, mangga, jambu, dan kita berikan sayuran seperti kangkung dan bayam. Kurang lebih tiga tahun baru bisa dilihat umun ketika menyusunya sudah lancar," kata Basuki.
