2 Pedagang Kantin di Kantor Wali Kota Jakarta Barat Positif Corona

Rapid test massal digelar di kantor Wali Kota Jakarta Barat
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Dua pedagang di kantin Wali Kota Jakarta Barat positif COVID-19. Hal itu diketahui saat Sudin Kesehatan Jakarta Barat jalankan swab test massal ke seluruh penjual di kantin Kantor Wali Kota Jakarta Barat. 

Kasus COVID-19 Tinggi Lagi di AS, Masyarakat Lakukan Rapid Tes Mandiri

Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi mengakui beberapa waktu lalu pihaknya menggelar swab test massal. Beberapa sample yang diambil ialah pedagang di kantin Kantor Wali Kota Jakarta Barat. 

"Hasilnya dua pedagang positif. Maka dari itu sekarang kantin kami tutup sementara," ujar Rustam ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu, 8 Juli 2020.

Kemendag Gelar Operasi Pasar 10 Ton Minyak Goreng di Surabaya

Baca juga: Ribuan Pegawai Kantor Wali Kota Jakbar Ikuti Rapid Test Massal Corona

Dijelaskan Rustam, kedua pedagang tersebut merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Keduanya tidak mengalami demam dan ciri-ciri COVID-19. 

Usai Menghilang dari Pasar 3 Hari, Siap-siap Harga Tempe Tahu Naik 20%

"Tubuh keduanya sehat, suhu badan juga enggak tinggi tapi ketika di-swab hasilnya positif," ujarnya.

Bukan hanya itu, pihaknya juga sudah menyelenggarakan test swab massal untuk seluruh PPSU di Jakarta Barat. 

Dari swab test massal yang diselenggarakan Sudin Kesehatan Jakarta Barat itu diketahui beberapa PPSU positif COVID-19. 

Tanpa menyebut jumlah, Rustam menyebut semua PPSU yang positif COVID-19 merupakan OTG.

"Sehingga memang dirasa perlu tes-tes seperti ini di Jakarta. Terutama untuk orang-orang yang rentan karena selalu berhubungan dengan masyarakat banyak,” ujarnya.

Rustam berharap dengan giatnya testing, tracing, dan treatment di Jakarta maka dapat memutus mata rantai penularan Covid-19.

Di samping itu, protokol kesehatan yang tetap digencarkan seperti memakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan giat dilakukan warga.

Lebih lanjut, Rustam menyebut ada empat RW di wilayahnya yang peningkatan penyebaran COVID-19 masih cukup tinggi. Empat RW itu hingga saat ini masih berstatus zona merah.

Berdasarkan data Sudin Kesehatan Jakarta Barat pada Juli 2020, keempat RW itu berada di tiga kecamatan, yakni dua RW di Kecamatan Palmerah, satu RW di Kecamatan Tambora dan satu RW di Kecamatan Kebon Jeruk.

Untuk di Kecamatan Palmerah ada di RW 06 Kota Bambu Selatan ada 13 kasus dengan kecepatan incidence rate (IR) kelurahan 119,71. Kemudian di RW 05 Jati Pulo ada delapak kasus dengan kecepatan IR kelurahan 61,88.

Di Kecamatan Tambora, rasio peningkatan terjadi di RW 09 Jembatan Besi dimana ada empat kasus dengan kecepatan IR kelurahan 69,93.

Sedangkan di Kecamatan Kebon Jeruk ada di RW 02 Duri Kepa dimana ada 27 kasus dengan kecepatan IR kelurahan 52,10.

"Maka Puskesmas terus testing di RW merah di Jakarta Barat. Disamping itu kami juga lakukan test di pasar-pasar," ujar Rustam.

Rustam menjelaskan saat ini angka penyebaran COVID-19 di Jakarta Barat masig mengkhawatirkan.

"Yang positif (Covid-19) 1.916 orang, yang wafat 114 orang. Artinya Jakarta Barat masih mengkhawatirkan sampai saat ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya