Stasiun Kereta Klaster Baru, Hasil Swab Penumpang di Bogor 4 Positif

Pelaksanaan rapid test di stasiun
Sumber :

VIVA – Gugus Tugas COVID-19 dan Dinas Kesehatan Kota Bogor mengatakan terdapat klaster Stasiun Bogor usai mengelar swab massal di Stasiun Bogor tiga hari lalu. Dari 155 penumpang yang diswab, hasil tes Pemkot Bogor menunjukkan dua orang dinyatakan positif, begitu pula hasil swab sebelumnya oleh Provinsi Jawa Barat atas 2 penumpang  lain juga positif.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

"Saya baru dapat laporan hasil swab yang kami lakukan di Stasiun Bogor pada 7 Juli. Dari 155 tes, dua dinyatakan positif. Dua penumpang ini adalah pengguna layanan kereta api yang bekerja di Jakarta," kata Wali Kota Bogor Bima Arya saat memantau swab massal di Terminal Baranang Siang, Jumat, 10 Juli 2020.

Bima menyampaikan, menurut pengakuan penumpang positif tersebut sudah menggunakan masker, dan menjalani protokol kesehatan. Atas temuan positif ini, Bima mengimbau agar warga tetap waspada terhadap potensi penularan COVID-19.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Jadi dengan data ini saya mengimbau warga untuk tetap waspada dan hati-hati karena stasiun masih menjadi potensi klaster penularan COVID-19," tuturnya.

Sebagai langkah-langkah antisipatif dan preventif Pemkot Bogor menggencarkan terus tes swab di stasiun dan terminal. Sebanyak 200 orang di lokasi terminal menjalani test swab.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

"Saat ini sudah 46 jadi setiap minggu akan digencarkan ini stasiun terminal di tempat-tempat umum untuk mendeteksi secara dini potensi penularan Covid-19," kata Bima.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dokter Sri Nowo Retno menjelaskan, dua positif ini merupakan penumpang KRL warga Kota Bogor yang bekerja di Jakarta. Keduanya laki-laki. Retno menambahkan, dua positif ini bisa dikatakan klaster baru karena dalam kejadian dan kronologis yang sama.

"Iya penumpang asli, dia kerja di Jakarta memang  menggunakan moda transportasinya bolak balik pakai KRL. Bisa jadi (klaster baru) karena namanya klaster itu kan dua positif, kejadian dan kronologis yang sama. Kalau memang lebih dari dua, kita menyatakan itu klaster," jelas Retno.

Retno mengatakan, dari 155 spesimen swab yang dikirim ke Jakarta, masih ada 6 spesimen yang belum keluar.

"Nanti kita follow up lagi ke lab, ke balai POM kita kirim ke Jakarta insya allah hari ini sudah ada hasilnya. Jadi dari 155 kita baru menerima 149, yang enam belum keluar hasilnya ya. Dua positif, warga Kota Bogor hari ini sudah tracing," tuturnya.

Di-tracing

Terkait dua positif ini, kata Retno, hari ini petugas sedang men-tracing wilayah pasien bersama tim puskesmas, kecamatan hingga kelurahan. Selama 14 hari dua pasien ini beraktivitas lingkungan dan kereta api.

"Karena dapat info tadi malam. Kita hanya baru menginformasikan ke yang bersangkutan melalui telepon sekaligus kita tracing awal ya. Hari tim puskesmas dan tim kecamatan Kelurahan sedang tracing wilayahnya. Dan dia tidak ada riwayat 14 hari ke mana-mana, memang dia dapatnya di situ," katanya.

Retno menjelaskan, salah seorang dari dua positif ini mengalami gejala batuk, flu, dan meriang. Satu lainnya mengalami gejala ringan serupa.

"Ada gejala ringan jadi sebelumnya yang satu orang mengalami gejala batuk pilek meriang-meriang seperti sudah berobat juga. Satu minggu terakhir merasakan badan enggak enak. Jadi bukan tanpa gejala, gejala ada tapi gejala ringan," katanya.

Retno mengatakan, untuk penanganan dua pasien positif akan diisolasi dengan pantauan petugas di rumahnya. Pasien akan dipindah ke rumah sakit jika kondisi rumah dan lingkungannya tidak memungkinkan.

"Sekarang sudah di rumahnya, diisolasi. Kita lihat dulu apakah rumahnya memungkinkan, kalau tidak kita akan isolasi ke rumah sakit ya," katanya.

Jadi 4 positif

Adapun total positif yang ditemukan empat orang dengan rincian dua positif di Stasiun Bogor dan dua Positif di Stasiun Bojonggede. Retno menyampaikan, rapid dan swab test di stasiun digelar beberapa kali. Selain oleh pemerintah Kota Bogor, tes juga dilakukan pemerintah Provinsi Jawa Barat yang juga menemukan dua penumpang positif.

Pada tes yang dilaksanakan Provinsi Jawa Barat 26 Juni 2020, sebanyak 856 penumpang KRL Commuter Line mengikuti rapid test massal, 500 penumpang di Stasiun Bogor dan 356 penumpang Stasiun Bojonggede.

Hasilnya, 8 penumpang stasiun Bogor dan 7 penumpang di Bojonggede reaktif rapid tes. Tetapi saat swab, kata Retno, sample spesimen tidak dibedakan sehingga 15 reaktif merupakan total Stasiun Bogor dan Bojonggede. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya