Bekasi Tunda Gelar Belajar Tatap Muka di Sekolah-sekolah

Sekolah-sekolah di Bekasi batal tatap muka
Sumber :
  • VIVA/Dani

VIVA – Rencana sekolah-sekolah yang menggelar tatap muka pada Senin 13 Juli 2020 akhirnya belum terealisasi. Salah satunya terlihat di halaman gedung SMPN 2 Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat. Sedianya ada tatap muka namun sekolah-sekolah itu masih terlihat sepi sejak pagi.

Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024

Pantauan di lokasi, hanya sejumlah guru dan pengurus sekolah yang berdatangan. Pihak keamanan tetap mengutamakan protokol kesehatan di pintu masuk sekolah. Setiap orang yang datang akan diperiksa suhu badannya.

"Memang benar sekolah ini model percontohan. Tapi sampai saat ini kami masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan sistem online," kata Kepala Sekolah SMPN 2 Bekasi, Samsu, Senin 13 Juli 2020.

Industri Facility Manajemen Indonesia di Atas Vietnam dan Kamboja

Rencananya kata Samsu, semua perwakilan orangtua murid akan dikumpulkan dahulu untuk menyosialisasikan rencana gelar tatap muka termasuk menunggu hasil rapid test seluruh guru di tim gugus Tugas COVID-19.

"Kita kumpulkan untuk wali murid kelas VII, untuk memberikan sosialisasi gelar tatap muka saat kegiatan belajar mengajar berlangsung," kata dia.

6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Menikmati Secangkir Kopi

Sebelumnya, empat sekolah disebut bakal lakukan gelar tatap muka pada 13 Juli 2020. Keempatnya terdiri dua sekolah SD yakni SD Islam Alazhar dan SDN 6 Pekayon Jaya. Kemudian, SMPN 2 Kota Bekasi dan satu sekolah swasta yakni Sekolah Victory Plus Kemang Pratama.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, belum terlaksananya kegiatan belajar mengajar di empat sekolah itu kemungkinan banyak pertimbangan di masing-masing sekolah. Namun, dia yakin bahwa empat sekolah itu dapat menggelar, kalau dilihat dari persiapan.

Rahmat mengaku, kesiapan di empat sekolah sebenarnya sudah matang. Seperti yang ada di sekolah Victory Plus yang sudah bekerja sama dengan pihak rumah sakit untuk memastikan keamanan kesehatan siswa. Termasuk memastikan kesehatan guru dan wali murid.

"Juga yang ada di SMPN 2 Bekasi, kalau biasanya diisi 40 orang, kini dipangkas menjadi 20 orang. Victory demikian, satu kelas ada 32 dipangkas menjadi 15 orang," kata dia lagi.


Baca juga: Mikro Droplet Bisa Beterbangan di Udara Ruang Tertutup, Awas Corona


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya