Sudah 305 Pedagang Pasar Tradisional di Jakarta Positif Corona

Tes usap atau swab test atas pedagang pasar. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia ( IKAPPI ) mencatat sudah 305 pedagang positif idap COVID-19 di 46 pasar tradisional di Jakarta hingga hari ini, Senin 20 Juli 2020.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

"Dan sudah 45 pasar yang telah di tutup di DKI Jakarta menjadi fokus dan pelajaran penting untuk ditindaklanjuti tahapan-tahapan program yang akan dilakukan oleh IKAPPI dan jajaran unit kerja pasar," kata Ketua DPW IKAPPI DKI Jakarta, Miftahudin,  di Jakarta.

Dia menjabarkan, di Pasar Cempaka Putih dari 98 yang test usap (swab), 70 dinyatakan positif. Pasar-pasar lain pun ditegaskan sedang menjalani proses rapid test dan swab di DKI Jakarta.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"155 pasar di DKI Jakarta merupakan target pemberdayaan dan edukasi oleh DPW IKAPPI Jakarta. Secara Nasional DKI Jakarta merupakan provinsi tertinggi dalam kurun waktu 1 bulan terakhir," kata Miftahudin.

Konsolidasi organisasi dan pendampingan terhadap pedagang akan didorong untuk meredam penyebaran Virus Corona. Pemberdayaan dan edukasi terhadap pedagang akan dilakukan bersama di seluruh pasar di Jakarta.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

"Kami akan konsolidasi pada minggu ini. kami akan membagikan tugas bagi masing-masing ketua unit pasar di seluruh pasar di DKI Jakarta," lanjut dia.

Baca juga: Update Corona 20 Juli: Positif Tambah 1.693, Perkantoran Jadi Sorotan

"Kami juga akan menjalankan program pembagian 200 ribu masker yang akan kami lakukan pada pertengahan bulan juli ini, sembari kita akan terus mendorong agar pedagang bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik," ujar Miftahudin.

Dalam hal ini, IKAPPI menyayangkan PD Pasar Jaya yang kurang begitu aktif dalam menjalankan edukasi terhadap bahaya COVID-19.

"Kami tahu bahwa disinformasi di level paling bawah khususnya pedagang pasar, merupakan hambatan tersendiri bagi kita untuk melakukan sosialiasi. Ini yang kami analisa sebagai pola untuk penyebaran COVIF-19 di pasar tradisional di DKI Jakarta," ujarnya.

Miftahudin pun berharap DKI Jakarta tidak masuk pada puncak provinsi tertinggi di pasar tradisional yang terjangkit Virus Corona.

"Ini adalah cara dan ikhtiar DPW IKAPPI DKI Jakarta menjalankan tugas sesuai dengan arahan dari DPP IKAPPI untuk menjaga pasar tradisional agar tetap aman, pedagang sehat, dan ekonomi pedagang kembali bangkit," tambahnya. (ren)

Pantau berita terkini di VIVA terkait Virus Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya