Romo Benny Susetyo

Kekerasan Pada Anak Bukti Kegagalan Agama

VIVAnews – Rohaniawan Benny Susetyo menilai masih berlangsungnya kekerasan terhadap anak-anak di Indonesia merupakan bukti bahwa peran agama gagal dalam mengatasi masalah ini.

Kegagalan terjadi karena menurut Romo Benny selama ini agama hanya mengatur tentang masalah-masalah formalitas seperti soal tata cara beribadah. “Tapi tidak mengingatkan negara untuk bertindak menanggapi kasus kekerasan anak,” katanya.

Pandangan Romo Benny mengemuka dalam diskusi panel 'Pelanggaran Hak Anak Terus Meningkat Akankah Kekerasan Terhadap Anak Terus Berlanjut' di Kantor Center for Dialogue and Cooperation among Civilization (CDCC), Jalan Tengiri, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 11 Februari 2010.

Pandangan yang mengatakan bahwa posisi anak Indonesia masih sangat rentan terhadap berbagai tindak kekerasan fisik maupun mental yang dilakukan oleh orang dewasa juga diungkapkan anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka yang juga menjadi pembicara dalam diskusi itu.

Rieke mengatakan bahwa sampai dewasa ini anak masih dianggap sebagai barang hak milik sehingga dia tidak merasa punya eksistensi seperti orang dewasa.

“Sebenarnya peraturan yang melindungi anak sudah ada, tapi implementasi yang tidak jelas,” katanya.

Sementara Direktur Eksekutif CDCC Abdul Mu`ti lebih menyoroti kekerasan anak dalam bentuk eksploitasi di media massa.

Kasus kekerasan menjadi perhatian serius Komnas Perlindungan Anak. Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan sepanjang 2009 Komnas telah menerima pengaduan sebanyak 1.998 kasus kekerasan. 62,7 persen di antaranya merupakan kekerasan seksual.

Jumlah itu tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan 2008 yang mencapai 1.736 kasus.

Dalam diskusi, Arist mengatakan yang lebih ironis kekerasan terhadap anak Indonesia justru terjadi di lingkungan terdekat, yakni rumah, sekolah, dan lingkungan sosial.

Laporan | Djamilah

Fakta-fakta Anggota TNI Tersambar Petir di Depan Mabes Cilangkap, 1 Meninggal Dunia
Tangkapan layar anggota KPU RI Idham Holik saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024.

Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini

KPU mengeklaim bahwa lembaganya sudah menjalin komunikasi secara pribadi kepada liaison officer atau naradamping pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024