Waspada, Perkantoran Dianggap Sumber Penularan COVID-19

Antisipasi penyebaran virus Corona di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, menyebutkan bahwa perkantoran dianggap sebagai klaster penyebaran wabah virus corona atau COVID-19. Menurutnya, penularan dalam klaster perkantoran bisa datang dari berbagai pihak.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Klaster perkantoran itu sumber penularannya dari berbagai pihak. Memang bisa dari internal di dalam gedung atau kegiatan sosial di saat istirahat atau pulang kantor hingga di perjalanan atau aktivitas lainnya," kata Widyastuti di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Juli 2020. 

Baca juga: Pemerintah Minta Perkantoran Perhatikan Sirkulasi Udara di Ruang Kerja

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Namun, ia tak menjelaskan secara rinci jumlah perkantoran yang dianggap sumber penyebaran corona di wilayah Ibu Kota.

"Ada datanya, tapi saya enggak bawa, saya enggak hafal. Tapi dari tingkat perkantoran pusat, internal DKI, BUMN, kementerian lembaga, kantor swasta. Organisasi perangkat daerah di DKI, mereka sudah melaporkan," ujarnya.

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

Tentunya, kata dia, dari berbagai klaster perkantoran tersebut diterapkan berbagai treatment. Kalau ada kasus dalam sebuah gedung atau lantai tertentu, maka perlu dilakukan penyemprotan disinfektan.

"Kalau semuanya tidak. Kecuali ditemukan masif. Yang pasti bakal dilakukan disinfektan, itu jadi kegiatan rutin seharusnya. Harus di titik yang sering dipegang seperti di toilet," ujarnya.

Ia menambahkan, masalah wabah ini kembali ke individu masing-masing. Bahwa penularan bukan semata-mata dari yang di dalam gedung, tapi permukiman atau di luar gedung.

"Jadi protokol yang melekat pada satu individu dan pada saat mereka berperilaku sosial di luar kantor itu juga termasuk. Contoh di luar kantor, jam istirahat makan, dan pada saat makan lupa, kan pasti buka masker dan berhadap-hadapan, itu berisiko," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya