Sosialisasi Ganjil Genap Jakarta, Penumpang Harian MRT Stabil 22 Ribu

Penumpang duduk dengan menjaga jarak di dalam kereta MRT
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Sejak sistem ganjil genap diterapkan kembali di DKI Jakarta, sejumlah masyarakat beralih kembali ke angkutan umum termasuk menggunakan Moda Raya Terpadu (MRT).

Wali Kota Berharap Proyek MRT 'Beneran' Sampai Tangsel: Itu Kita yang Usul

Kepala Divisi Corporate Secretary MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin, mengatakan, sejauh ini pihak MRT tidak mengalami kendala dan lonjakan penumpang setelah diberlakukannya sistem ganjil genap.

"Stabil dari pekan lalu 22 ribu (penumpang), sekarang rata-ratanya masih 22 ribu (per hari). Tidak ada penumpukan, lancar," kata Kamaluddin ketika dikonfirmasi, Jumat, 7 Agustus 2020.

Ganjil Genap Tidak Berlaku saat Hari Wafat Yesus Kristus Jumat Besok

Baca juga: Karyawan Alfamart Ancam Demo karena Gaji Dipotong, Ini Kata Manajemen

Dia menjelaskan, MRT cukup aman karena menerapkan protokol pencegahan COVID-19 selama berada di kereta dan stasiun.

Dirut MRT Jakarta Beberkan Alasan Revitalisasi Kawasan Blok M

Kamaluddin pun mengungkapkan, untuk di Stasiun MRT Lebak Bulus dan Fatmawati yang terdata jumlah penumpangnya paling tinggi di Jakarta Selatan. Bila dihitung secara rata-rata penumpang di kedua stasiun tersebut masih dinilai stabil.

“Dari keseluruhan 22 ribu penumpang, tiga ribu di antaranya berasal dari Stasiun Lebak Bulus dan dua ribu penumpang dari Stasiun Fatmawati,” ujar Kamaluddin.

Meskipun diperkirakan terdapat peningkatan dari pengguna MRT Jakarta di tengah penerapan ganjil genap, sejumlah perkantoran di DKI Jakarta yang ditutup menyebabkan jumlah pengguna MRT tetap stabil.

Kamaluddin menjelaskan, kondisi terkini dari MRT Jakarta saat ini masih stabil karena pengguna MRT sebagian besar berasal dari perkantoran. Dan untuk kualitas pelayanan tetap dijaga, salah satunya dengan menambah jam operasional MRT hingga pukul 22.00 WIB.

Sementara itu, secara terpisah, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yugo mengatakan, kondisi transportasi publik selama tiga hari sosialisasi ganjil genap terdapat kenaikan.

“Tentu kalau untuk di sisi demand terhadap public transport, dari TJ, selama masa tiga hari sosialisasi gage ini memang ada kenaikan. Dari 313 ribu penumpang per hari, menjadi 360-an ribu. Kenaikannya 6 persen. Nah, kenaikan 6 persen itu masih tertampung oleh kapasitas TJ,” kata Sambodo ketika dikonfirmasi hari ini.

Pihaknya nantinya akan meninjau kembali apabila sistem ganjil genap diberlakukan, apakah perpindahan kendaraan pribadi menjadi ke kendaraan umum mengalami kenaikan atau penurunan.

“Nanti kami akan melihat, kalau nanti ini mulai gage bener-bener dilakukan dengan penindakan, apakah kemudian shifting itu semakin besar. Kemudian apakah shifting ini tertampung tidak oleh kapasitas angkutan umum yang ada, baik TJ maupun MRT,” ujar Sambodo. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya