- Hotel Shangri-la
VIVA – Hotel Shangri-la Jakarta menutup sementara restorannya, B.A.T.S mulai Kamis 13 Agustus 2020. Penutupan ini dilakukan setelah menerima beberapa masukan untuk meningkatkan penanganan COVID-19 yang direkomendasikan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta (Parekraf).
Sebelumnya, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta merekomendasikan penyegelan dan denda terhadap hotel mewah tersebut karena ditemukan adanya pelanggaran PSBB Transisi. Hal itu berdasarkan temuan di lapangan pihak manajemen belum memasang tanda batas jaga jarak di restoran yang dikelolanya dan adanya laporan hotel menggelar live music.
"Kami ingin menekankan bahwa meskipun hotel telah berkomitmen penuh dan dapat memenuhi ketiga rekomendasi ini, kami telah memutuskan untuk menutup B.A.T.S. sementara waktu. Operasional hotel lainnya tetap berjalan secara normal dan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia," kata Director of Communications Shangri-La Hotel Jakarta, Debby Setiawaty, dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA.co.id, Jumat 14 Agustus 2020.
Baca juga: Erick Thohir Bersih-bersih BUMN, Eks TKD Jokowi-Ma'ruf: Langkah Tepat
Ditegaskannya, keamanan dan kesejahteraan tamu dan kolega adalah yang terpenting. Pihaknya juga menyatakan telah menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan kesehatan setempat.
"Mengingat pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, kami telah menerapkan berbagai protokol kebersihan dan keselamatan di seluruh area hotel, restoran, dan fasilitas tamu sejak Januari 2020," ucapnya.
Debby mengungkapkan Hotel Shangri-la menjadi hotel internasional pertama di Jakarta yang menerima label International SafeGuard Hygiene Excellence and Safety oleh Bureau Veritas, yang telah terpercaya di dunia selama 192 tahun pengalaman dalam menyediakan layanan pengujian, pengecekan, dan sertifikasi. (ren)
Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu
Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.
