Tiga Strategi Pemprov DKI Pulihkan Aktivitas UMKM akibat Pandemi

Ilustrasi pelaku usaha UMKM.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVA – Dalam rangka pemulihan aktivitas ekonomi khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang paling terdampak pandemi COVID-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan tiga strategi.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketiga hal tersebut adalah relaksasi pemberian Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), pemberian kredit pemula dan penyaluran dana pemulihan ekonomi oleh Bank DKI, serta pembentukan koperasi di 12 kampung prioritas.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati, menjelaskan lebih lanjut terkait program pertama, yaitu pemberian IUMK yang merupakan terobosan Dinas PMPTSP untuk mempermudah layanan perizinan dengan secara aktif mendatangi pelaku usaha.

Kementan Dorong Pembentukan Koperasi Guna Bantu Petani Banyuasin Kembangkan Usaha

"Pertama adalah layanan jemput bola kepada pelaku UMK dengan memanfaatkan layanan Antar Jemput Izin Bermotor atau AJIB, dan simplifikasi persyaratan perizinan," kata Sri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 16 September 2020. 

Baca juga: Kasus Positif COVID di Pemprov DKI, dari Sekda hingga Ketua TUGPP

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Sri memaparkan, sejak dimulainya relaksasi IUMK pada 6 Juli 2020 hingga 8 September 2020 tercatat sebanyak 43.950 IUMK yang sudah diterbitkan bagi pelaku UMK binaan Jakpreneur maupun nonbinaan.

"Sebagai gambaran, dari bulan Januari sampai dengan Juni sebelum adanya relaksasi ini, izin yang diterbitkan hanya sekitar 6.952 dengan jalur yang biasa," katanya.

"Dan setelah kami lakukan relaksasi ini, kami sudah menambah 43.950 sehingga untuk 2020 saja sudah diterbitkan sebanyak 50.902 IUMK. Dengan total omzet yang dicatat oleh para pelaku UMK adalah sebesar Rp369 miliar," tuturnya. 

Kedua adalah program pemberian kredit bagi pemula, terdapat program 'Monas 25 Jakpreneur' dan penyaluran kredit program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) oleh Bank DKI. 

Tentunya, kata dia, upaya ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pelaku UMKM sebagai tambahan modal kerja maupun investasi yang pada periode September kurang lebih terdapat 153 UMKM yang dalam proses pengajuan kredit modal kerja dengan total penyaluran sebesar Rp38,8 miliar. 

"Angka ini akan terus bertambah, kami semua berupaya agar kredit bisa dimanfaatkan oleh semua UMK yang ada di Jakarta," lanjut Sri.

Ketiga, adalah program yang merupakan terobosan dari Dinas PPKUKM yaitu memfasilitasi pembentukan koperasi. Terdapat 12 koperasi yang berada di kampung prioritas yang difasilitasi pembentukan koperasinya.

"Tujuan didirikan koperasi berbadan hukum ini antara lain diharapkan dapat membangun dan mengembangkan potensi ekonomi anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya di kampung prioritas," ujar Sri.

12 Koperasi yang berada di kampung prioritas yang difasilitasi pembentukannya sebagai berikut:

1. Koperasi Konsumen Akuarium Bangkit Mandiri di Kampung Akuarium

2. Koperasi Konsumen Kumir Pinangsia Sejahtera di Kampung Kumir

3. Koperasi Konsumen Komunitas Anak Kali Ciliwung di Kampung Lodan, Kampung Tongkol dan Kampung Kerapu

4. Koperasi Konsumen Marlina Maju Bersama di Kampung Marlina

5. Koperasi Konsumen Elektrojaya Makmur di Kampung Elektro

6. Koperasi Konsumen Gedung Pompa Mandiri Sejahtera di Kampung Pompa

7. Koperasi Konsumen Kampung Rawamakmur di Kampung Rawa Barat dan Rawa Timur

8. Koperasi Konsumen Kampung Muka Mandiri di Kampung Muka

9. Koperasi Konsumen Langkong Bersinar di Kampung Lengkong

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya