Melonjak, Depok Akhirnya Cari Tempat Penginapan untuk Pasien COVID-19

Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna
Sumber :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan

VIVA – Kasus positif Corona COVID-19 di Depok, Jawa Barat, masih terus mengalami kenaikan. Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, mengatakan, pihaknya saat ini sedang melobi sejumlah tempat penginapan untuk menampung pasien COVID-19, khusus dengan gejala ringan. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Pradi menekankan, langkah ini diperlukan karena terbatasnya fasilitas rumah sakit rujukan di kota tersebut.   

“Tidak menutup kemungkinan kalau itu (sewa tempat penginapan) harus dilakukan, karena kami masih ada dana cadangan. Saya rasa dalam aturan dari pemerintah pusat mengenai anggaran ini kan begitu longgar terkait dengan penggunaan COVID-19,” kata Pradi, Senin 21 September 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Baca Juga: Kantor Dibatasi Ketat, Begini Cara Masyarakat Akses Layanan Kemenag

Pradi menegaskan, pihaknya segera berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas untuk menindaklanjuti usulan tersebut. “Untuk hotel bisa digunakan untuk pasien dengan gejala ringan, tinggal kita lihat sarana pendukungnya,” tutur dia.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Selain fokus pada penyediaan tempat isolasi, Pradi juga memperhatikan lebih pada korban positif COVID-19. Apalagi, bagi mereka yang menjadi tulang punggung keluarga.

“Kami akan upayakan dari sisi kebutuhan ekonomi mereka, selama mereka keluarganya akan kami bantu,” ujarnya.        

Sejumlah rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Kota Depok nyaris over kapasitas. Bahkan, di beberapa rumah sakit untuk High Care Unit (HCU) telah penuh. Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dokter Novarita.

Untuk menyiasati hal itu, Depok kini berkoordinasi dengan beberapa rumah sakit yang ada di wilayah penyangga.

“Untuk pasien yang butuh HCU, kami kan sudah terintegrasi dengan wilayah lain. Jadi, kalau di Depok enggak ada bisa ke Bogor, Jakarta dan Bekasi,” katanya.

Selain mengupayakan ketersediaan HCU, pihaknya juga sedang membuka lowongan untuk tenaga medis. “Ada beberapa rumah sakit yang HCU-nya ada tapi untuk operasionalnya kekurangan SDM,” tuturnya.

Novarita mengatakan, penggunaan HCU harus dilakukan oleh tenaga ahli yang berkompeten. “Nah, sekarang kami lagi rekrutmen,” katanya

Sementara itu, Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengaku prihatin dengan kondisi saat ini.

"Iya HCU kita sangat terbatas, dan berkaca dari beberapa kasus, idealnya memang harus ditambah,” kata dia.

HCU adalah unit pelayanan di rumah sakit bagi pasien dengan kondisi stabil dari fungsi pernapasan, cairan tubuh, dan kesadaran. Namun, masih memerlukan pengobatan, perawatan dan pemantauan secara ketat.

Saat ini, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kota Depok terus bertambah. Data resmi pemerintah setempat mencatat per Minggu, 20 September 2020, jumlah kasus terkonfirmasi positif sudah mencapai 3.287 orang, sembuh 2.269 orang, dan meninggal dunia 112.

Jika dirunut, angka kasus positif di Kota Depok telah bertambah sebanyak 89 orang dalam kurun waktu empat hari terakhir, dengan jumlah pada Jumat lalu, mencapai 3.198 orang. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya