VIVAnews - Untuk memaksimalkan pemberian bantuan logistik banjir yang melanda Kelurahan Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Kebon Baru, Bidara Cina, Kampung Melayu, Bukit Duri, dan Jati Pinggir, Pemprov DKI memberlakukan sentralisasi dapur umum di kawasan Monumen Nasional (Monas).
Kepala Satpol PP DKI Harianto Badjoeri mengatakan dapur umum yang didirikan ini dimaksudkan sebagai pusat bantuan logistik korban banjir. Untuk membantu pengolahan makanan, sebanyak 45 juru masak dikerahkan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan makanan sekitar enam ribu orang.
“Seluruh makanan diolah dalam bentuk jadi dan matang. Kemudian petugas Satpol PP DKI akan mendistribusikan makanan itu ke titik-titik yang terkena banjir,” kata Harianto yang dikutip dari situs Pemprov DKI Jakarta.
Selain itu, juga mengerahkan 7.500 petugas Satpol PP DKI, ditambah 300 petugas cadangan yang bertugas membantu evakuasi warga ke tempat pengungsian terdekat dan memasok logistik yang dibutuhkan.
“Personil yang dikerahkan telah siap, mereka dilengkapi dengan peralatan untuk evakuasi,” katanya.
Selain aparat Satpol PP, tim dari Kopasus juga siap terjun ke titik banjir. Peralatan yang dihibahkan beberapa waktu lalu akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membantu warga.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menambahkan penanganan banjir di Jakarta telah dimulai dengan perbaikan sarana infrastruktur. Seperti pengerukan kali serta perbaikan drainase. Perbaikan itu diyakini bisa meminimalisasi banjir hingga cukup signifikan. Sebab, sampah dan lumpur yang sebelumnya menyumbat atau mengurangi kapasitas saluran telah dikeruk dan dibersihkan.
Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Kominfomas DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengatakan untuk menginformasikan datangnya banjir warga telah diinformasikan sejak malam.
Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel
Serangan mengejutkan dari Iran sebagai balasan terhadap Israel yang menyerang pangkalan militer Iran di Damaskus, Suriah, membuat dunia terkejut sekaligus meningkatkan es
