Satgas COVID-19 Pastikan Depok Kembali Zona Merah Bukan karena Pilkada

Satgas penanganan COVID-19 Depok.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVA.

VIVA – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengungkapkan, penyebaran Virus Corona tersebut kembali mengalami lonjakan kasus pada periode September ini. Depok pun kembali dinyatakan zona merah atau berstatus risiko tinggi.

PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok, Ahmad Syaikhu: Kinerjanya Bagus

“Kemarin kita sudah diumumkan oleh Satgas Pusat bahwa Depok zona merah bersama dengan Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Cilegon, termasuk DKI Jakarta,” katanya, Rabu, 30 September 2020.

Dadang menyebut, penyebaran COVID-19 di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) hampir merata. “Jadi peningkatannya tren kasusnya cukup tinggi,” ujarnya.

Bawaslu Ultimatum Jajaran Tak Main Mata Dalam Proses Rekrutmen Panwascam Pilkada 2024

Baca juga: Anies Minta Warga Tak Perlu Khawatir, Ada 100 RS Rujukan Corona di DKI

Khusus untuk Depok, lanjut Dadang, dalam dua bulan terakhir telah terjadi lonjakan yang cukup tinggi.

Resmi! PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok

“Kalau kita lihat di data, data kita dua kali lipat dari kasus sebelumnya. Pada tanggal 27 Agustus itu lebih kurang 1.900 an kasus. Tanggal 27 September kita sudah tembus 4.000 an kasus. Jadi kan sudah 2 kali lipat,” ujarnya.

Dadang memaparkan, data 27 Agustus itu merupakan hasil rekap selama lima bulan, yakni sejak Maret lalu. “Nah dari Agustus ke September, terjadi lonjakan kasus tidak hanya di Depok tetapi terjadi juga di wilayah Bodebek lainnya,” kata dia.

Atas dasar itulah, menurut Dadang, kehadiran provinsi sangat dinanti. “Ini kami tunggu-tunggu,” ujarnya.

Ketika disinggung apakah lonjakan kasus itu ada kaitannya dengan ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang tengah berlangsung di sejumlah daerah termasuk Depok, Dadang menampiknya.

“Kita belum melihat ke sana karena kalau dari peningkatan kasus saat ini terjadi kontribusi terbesar adalah dari imported case. Kasus-kasus dari luar yang saat ini bergerak di Minggu kemarin bergerak ke transmisi lokal di level keluarga,” ujarnya.

Seperti diketahui, berdasarkan situs resmi pemerintah setempat, jumlah kasus positif sampai saat ini telah mencapai 4.320 orang, sembuh 2.936 orang, dan meninggal dunia 135 orang pada Rabu, 30 September 2020.

Sedangkan sebelumnya, jumlah kasus positif 4.239 orang, sembuh 2.832 orang dan meninggal dunia 132 orang pada Selasa, 29 September 2020. Itu artinya telah terjadi peningkatan kasus positif sebanyak 81 orang, sembuh 104 orang dan meninggal dunia tiga orang, dalam waktu satu hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya