Depok Bidik Dua Tempat Ini Buat Isolasi Pasien COVID-19

Petugas medis membawa warga positif corona (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

VIVA – Sejumlah rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Kota Depok nyaris penuh. Terkait hal itu, pemerintah setempat pun mulai mencari alternatif lain untuk menampung pasien terpapr virus berbahaya tersebut.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Saat ini, rumah sakit yang ada hanya dikhususkan untuk menampung pasien dengan gejala berat. Namun kapasitasnya pun mulai terbatas. 

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana menuturkan, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyiasati persoalan tersebut.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

“Kita sudah melakukan penambahan tempat tidur di RSUD termasuk ICU yang akan kita tambah. Untuk ruang-ruang yang lain pun rumah sakit kita koordinasikan untuk ditambah tempat tidur isolasinya,” kata Dadang, Rabu, 30 September 2020.

Baca Juga: Zona Merah, Depok Perpanjang PSBB hingga 27 Oktober

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Dadang mengatakan, kondisi serupa juga terjadi di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). “RSUI kita kan sudah kerja sama pada waktu lalu, tetapi kan sekarang sudah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan nasional COVID-19,” tuturnya.

Maka itu, lanjut Dadang, semua kasus COVID dari daerah lain juga bisa masuk ke RSUI dan otomatis memengaruhi ketersediaan ruang perawatan.

Pun, untuk isolasi mandiri yang saat ini cukup banyak jumlahnya, Dadang mengaku pihaknya sedang berkoordinasi dengan beberapa pihak. Adapun lokasi yang telah dijajaki untuk dijadikan tempat isolasi pasien dengan gejala ringan adalah Wisma Makara UI.

“Tapi kita juga akan coba melakukan pendekatan dengan tempat lain, salah satunya yang ada di Bojongsari rencananya. Di sana ada Wisma Diklat Kemendikbud,” tuturnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya