Tingkat Positivity Rate COVID-19 di Jakarta Turun Jadi 10,3 Persen

Posko Tanggap Covid-19 DKI Jakarta
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Widyastuti, mengatakan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di DKI Jakarta menjadi 81 persen pekan ini. Tingkat positivity rate di ibu kota juga mengalami penurunan dibandingkan pekan lalu, menjadi 10,3 persen.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Angka positif sepekan menunjukkan penurunan dibandingkan pekan lalu. Kita pernah sebulan lalu angka positivity rate mencapai 12-14 persen. Saat ini sepekan terakhir 10,3 persen dengan tingkat kesembuhan 81,1 persen," kata dr. Widyastuti dalam diskusi virtual di Graha BNPB, Kamis, 1 Oktober 2020.

Baca juga: Kemenag: Masih Ada Ponpes yang Tak Percaya COVID-19

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Meski data ini menggembirakan, namun saat ini jumlah persentase kematian di DKI Jakarta masih berada di angka 2,3 persen. Widyastuti menyebutkan, DKI Jakarta adalah provinsi dengan jumlah absolut tertinggi dibandingkan provinsi lain sehingga jumlah kematian itu masih terbilang tinggi.

"Jadi kita waspada. Di satu sisi optimis bisa sembuh, satu sisi tetap waspada karena kita harapkan angka positivity rate semakin turun, kematian turun, kesembuhan meningkat," ujarnya.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Sementara terkait kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) saat ini di DKI Jakarta tercatat sebanyak 53 persen. Pemprov DKI Jakarta telah melakukan sinergi pusat dan daerah melalui pembukaan tempat isolasi mandiri di hotel-hotel. Tiga wisma di DKI Jakarta juga tengah disiapkan untuk menampung kasus OTG.

"Tapi meskipun disiapkan, kita ingin jangan sampai sakit. Protokol dijaga, jadi tetap disiagakan tempat isolasi dan rumah sakit namun penguatan juga terus dilakukan untuk perubahan perilaku," kata dr. Widyastuti.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024