VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, terkesan terlalu yakin kalau dampak dari ketinggian pintu air Katulampa, Bogor tidak menyebabkan banjir kiriman yang parah di Jakarta. Padahal puncak musim hujan belum juga selesai.
Menurut Fauzi kondisi tersebut sudah dapat diperhitungkan, karena rata-rata ketinggian air di Pintu Katulampa lebih rendah pada saat banjir tahun 2007.
"Ternyata dampak yang terjadi di Jakarta tidak separah yang terjadi pada tahun 2007," ujar Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, Jumat 19 Februari 2010.
Perhitungan berdasarkan angka-angka yang menunjukkan kapasitas daya tampung air yang cukup maksimal di kanal banjir barat dan juga pengerukan kali yang sudah dilakukan.
"Meskipun belum total di Jakarta, ini
menyebabkan air bisa lebih cepat dialirkan ke laut," tambahnya.
Selain itu, ada unsur air laut yang tidak terlalu tinggi, dan pada saat bersamaan, curah hujan lokal juga
tidak seperti pada tahun 2007.
Berdasarkan data pada tahun 2007, daerah rawan banjir sepanjang alur Sungai Ciliwung, air banjir tertahan hingga 72 jam atau tiga hari.
"Sementara ini yang terjadi kemaren kita perhitungkan tidak lebih dari
14 jam, itu yang paling lama. Jadi ini ada fakta dan data yang mengatakan
bahwa ada keberhasilan mengendalikan banjir," terangnya.
Bukan Cuma Rancang Busana, IFPC Lahirkan Pengusaha Mode Muda Indonesia
Program pencarian wirausaha muda Indonesia di bidang fashion ini diharapkan mendorong lahirnya pengusaha mode muda Indonesia berkualitas dunia.
