Depok Akan Jadi Kota Pertama Pengguna Vaksin COVID-19

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut bahwa vaksin COVID-19 yang dibeli di luar negeri akan tiba di Indonesia dalam waktu segera. Depok terpilih sebagai kota pertama yang bakal mendapat bantuan tersebut.

mRNA: Vaksin Masa Depan dan Kunci Ketahanan Nasional?

“Akhir COVID itu hanya ada dua situasi. Satu, orang sakit yang sembuh karena obat. Kedua orang sehat yang imunnya dibantu oleh vaksin,” katanya pada hari ketiga berkantor di Depok, Jawa Barat, Selasa, 13 Oktober 2020

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan, jika ingin hidup normal seperti dulu maka yang sehat-sehat pun harus divaksin. Ia mengaku, vaksin ada yang dibeli langsung di luar negeri dan diperkirakan akan terealisasi bulan depan.

Angka COVID-19 Naik Jelang Nataru, PAPDI Rekomendasikan Ada Vaksin Booster Lanjutan

“Yang kedua yang diproduksi dalam negeri, yang Biofarma itu baru Januari, yang saya jadi relawan,” katanya.

Untuk tahap satu, Emil telah mengusulkan pada pemerintah pusat agar Depok menjadi kota pertama yang mendapat vaksin.

Vaksin COVID-19 Berbayar Setelah 31 Desember 2023

Baca juga: Polisi Tangkap Provokator Demo di Pontianak, Masih Pelajar Tanggung

“Saya sudah mengusulkan ke pemerintah pusat bahwa pertama warganya yang dapat vaksin itu adalah warga Depok. Cuma tetap eggak bisa 100 persen, harus bertahap dulu,” ujar dia.

Adapun sasaran yang jadi prioritas adallah kelompok riskan tertular seperti tenaga kesehatan, TNI-Polri, dan wartawan. Kemudian akan disusul ke kelompok kedua dan seterusnya.

“Kalau tidak ada halangan, kalau usulan saya disetujui maka bulan depan itu warga Depok sudah mulai ada yang divaksin oleh vaksin pertama yang dibeli langsung dari luar negeri oleh pemerintah pusat,” ujarnya.

Ketika disinggung berapa jumlahnya, mantan Wali Kota Bandung ini mengaku ia akan membahasnya kembali pada pemerintah pusat besok hari.

 “Mohon doanya saja. Ini rasa sayang kita kepada warga Depok karena Bodebek menyumbang kasus harian Jabar yang paling banyak. Itu realitanya. Jadi nanti Bodebek didahulukan,” ujar Ridwan Kamil.

Kemudian dia juga menyampaikan kabar baik bahwa sudah dua pekan ini Depok tidak lagi zona merah. “Kita sudah turun ke zona oranye, mudah-mudahan kalau semua disiplin pandemi segera berlalu.”

Untuk diketahui, jumlah pasien terkonfirmasi positif di Kota Depok telah mencapai 5.717 kasus, sembuh 4.044 orang dan meninggal dunia 164 orang sampai dengan Selasa, 13 Oktober 2020.

Sedangkan sebelumnya, kasus positif 5.602 kasus, sembuh 3.924 orang dan meninggal dunia 162 orang pada Senin 12 Oktober 2020. Itu artinya telah terjadi penambahan jumlah kasus sebanyak 152 orang, sembuh 120 orang dan meninggal dunia 2 orang dalam satu hari terakhir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya