Pemakaman Jenazah Secara Protokol COVID-19 di Pondok Ranggon Berkurang

Petugas memakamkan jenazah COVID-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Jenazah yang dimakamkan secara protokol COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, berkurang dalam dua pekan terakhir.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Sebelum ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kedua (14 September hingga 11 Oktober 2020) biasanya yang dimakamkan di sini bisa 40 jenazah sehari," kata Komandan Regu Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) TPU Pondok Ranggon, Nadi di Jakarta, Rabu.

Namun dalam dua pekan terakhir, kata Nadi, jumlah jenazah yang dimakamkan berkurang rata-rata separuhnya dalam sehari.

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

Baca juga: November, Warga Depok Disuntik Vaksin Anti COVID-19

Bahkan pada Jumat (11/10), Nadi bersama sejumlah rekan seprofesi hanya memakamkan 15 jenazah bertempat di lahan baru Blok 4 pada bagian paling belakang TPU Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung.

Badan Geologi: Potensi Tsunami Akibat Gunung Ruang Bisa Setinggi 25 Meter

Namun pada Selasa (13/10), kata Nadi, jumlahnya kembali meningkat sebanyak 23 jenazah yang dimakamkan secara COVID-19.

Petugas penggali kubur di TPU Pondok Ranggon, Imang Maulana mengatakan, meski terjadi penurunan jumlah jenazah yang dimakamkan tapi petugas tetap bersiaga selama 24 jam.

"Sejak September awal ke pertengahan itu yang lonjakannya drastis. Saat itu ada empat regu yang memakamkan sampai 900-an jenazah di TPU Pondok Ranggon," katanya.

Imang mengatakan lahan baru di Blok 4 diperkirakan sanggup menampung hingga 600 jenazah COVID-19.

"Kapan pun ada informasi jenazah diangkut oleh ambulans datang ke TPU, maka kami siap untuk menguburkan," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan mengatakan laju kematian pasien COVID-19 di Jakarta menurun bila dibandingkan dengan angka prediksi tanpa PSBB ketat mencapai 28 orang per hari.

Namun pada realisasi, kata Anies, saat ini laju kematian mencapai 18 orang per hari. "Walaupun demikian, kematian harus dilihat dari angka absolut dan ditekan serendah mungkin hingga angka 0," katanya.

Untuk jumlah kasus meninggal akibat COVID-19 dalam sepekan terakhir di Jakarta sebanyak 187 orang. Sedangkan pekan sebelumnya sebanyak 295 orang. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya