BEM Seluruh Indonesia Mau Demo di Istana, Ini Pengalihan Lalu Lintas

Ilustrasi pengalihan arus lalu lintas.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada hari ini, Jumat 16 Oktober 2020 kembali menyiapkan rencana pengalihan arus lalu lintas di kawasan sekitar Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat.

Prabowo Larang Pendukungnya Demo di MK, Demokrat Beri Pujian: Negarawan dan Komitmen Tinggi

Hal itu dilakukan kembali tidak lain karena ada rencana demonstrasi lagi hari ini. Demo hari ini dilakukan elemen mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia alias BEM SI.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo membenarkan kalau rekayasa arus lalin di sekitar kawasan Istana Negara kembali mereka siapkan hari ini.

100 Ribu Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Demo di Gedung MK, Begini Pesan Cawapres Terpilih

"Kami kembali menyiapkan rencana rekayasa lalin di kawasan Istana hari ini," kata Sambodo kepada wartawan, Jumat 16 Oktober 2020.

Baca jugaAKBP Andi Sinjaya Ghalib, Ungkap Pembunuhan Cuma 4 Jam

PA 212 Mau Demo di Depan MK, Lebih dari 3 Ribu Aparat Gabungan Dikerahkan

Meski begitu, Sambodo menjelaskan, rencana rekayasa lalin ini sifatnya situasional. Artinya, hal tersebut baru dilakukan apabila mendesak, semisal memang kondisi di lapangan mengharuskan untuk diterapkan.

Rekayasa lalin ini dilakukan agar masyarakat dan pengendara lain yang tidak ikut demo tetap bisa leluasa menjalankan aktivitas mereka masing-masing tanpa terganggu adanya unjuk rasa. Jangan sampai demo mengganggu aktivitas warga lain yang tak terlibat.

Masyarakat dan pengendara lain yang tidak ikut demo juga diminta memaklumi adanya rencana rekayasa lalin ini. Kalau memang diterapkan, mereka nantinya bisa menggunakan jalan lain yang telah disiapkan polisi agar terhindar dari demo.

Selain itu, para pengendara diminta untuk tetap menaati rambu lalu lintas. Terkait tuntutan massa aksi, diketahui setidaknya ada tiga tuntutan yang mereka sampaikan.

Yang pertama mendesak Presiden untuk mengeluarkan perppu. Kedua, mengecam tindakan mendikbud beserta dirjen Dikti yang telah mengintervensi kebebasan akademik dan hak menyatakan pendapat Civitas Akademika melalui Surat Imbauan No.1035/E/KM/2020 perihal Pembelajaran Secara Daring dan Sosialisasi Undang Undang Cipta Kerja. Dan yang ketiga adalah mengecam tindakan represif aparatur negara terhadap peserta aksi, mahasiswa, dan aktivis.

"Pengalihan arus ini dilakukan secara situasional, tergantung situasi dan kondisi di lapangan nantinya," ujar dia.

Berikut ini rencana pengalihan arus lalu lintas di kawasan sekitar Istana Negara yang telah disiapkan Ditlantas Polda Metro Jaya:

1. Arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan menuju Jalan Veteran III diluruskan ke traffic light Harmoni.

2. Arus lalu lintas dari Jalan Medan Merdeka Timur yang akan menuju Jalan Medan Merdeka Utara dibelokkan ke kanan ke Jalan Perwira.

3. Arus lalu lintas dari Jalan Ridwan Rais yang akan menuju ke Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Timur.

4. Arus lalu lintas dari Jalan MH Thamrin yang akan menuju ke Bundaran Patung Kuda dibelokkan ke kiri atau ke kanan ke Jalan Kebon Sirih.

5. Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok kiri ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin dan arus lalin dari Jalan Fachrudin yang akan belok kanan ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Abdul Muis.

6. Arus lalu lintas dari Jalan Tanah Abang II yang akan lurus ke Jalan Museum dibelokkan ke kiri maupun ke kanan. Arus lalu lintas dari Jalan Majapahit yang akan belok ke kiri ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Abdul Muis dan arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok kanan ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Majapahit.

7. Arus lalu lintas dari l Hayam Wuruk yang akan lurus ke Jalan Majapahit dibelokkan ke kiri ke Jalan Juanda dan arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan belok ke kiri ke Jalan Majapahit diluruskan ke Jalan Suryo Pranoto maupun dibelokkan ke kanan Jalan Gajah Mada.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya