Polisi Periksa Saksi-saksi Baru Acara Habib Rizieq di Megamendung

Mobil pengawal Habib Rizieq
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat kembali memeriksa enam orang untuk melakukan klarifikasi terkait penyelenggaraan ceramah Habib Rizieq Shihab di Megamendung Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

Dirreskrimum Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi CH Patoppoi menjelaskan, enam orang ini di antaranya merupakan saksi dalam penyelenggaraan dan satu ahli.

"Megamendung hari ini ada lima orang saksi yang diklarifikasi dan satu orang ahli. Mudah-mudahan hadir. Lima saksi, dua dari pihak FPI, tiga dari petugas dari RW, kanit pol PP dan puskesmas yang memberikan imbauan dan teguran saat kegiatan," ujar Patoppoi pada Selasa, 24 November 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Sedangkan untuk pemeriksaan Bupati Bogor belum dapat dipastikan karena saat ini yang bersangkutan masih menjalani penanganan pascapositif virus CoronaCOVID-19. "Informasi masih sakit, kami masih tunggu kabar lebih lanjutnya," kata dia.

Seperti diketahui, Habib Rizieq Syihab mengisi ceramah di Megamendung, Kabupaten Bogor Jumat 13 November 2020. Habib Rizieq datang ke Simpang Gadog untuk berceramah di sana. Kedatangan Habib Rizieq pada saat itu disambut riuh kerumunan massa pendukungnya. di Simpang Gadog Kabupaten Bogor, Habib Rizieq melintas dan hadir dengan menggunakan mobil Pajero putih.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

Habib Rizieq pada kesempatan itu ditemani menantunya, Habib Hanif Alatos. Keduanya mengenakan pakaian serba putih dan keluar dari sunroof atap mobil untuk menyapa pendukung. 

Sementara pendukung Habib Rizieq yang memenuhi jalanan menjadi riuh. Mereka mengelu-elukan nama Habib Rizieq dan dibalas lambaian tangan oleh Imam Besar FPI itu. Kerumunan massa dan pengadaan acara publik saat pandemi COVID-19 itu kemudian menjadi masalah lantaran bisa menjadi klaster baru penyebaran virus Corona yang masih mengancam.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024